Jakarta, BUMNInfo | Kementerian BUMN memberi mandat kepada PT Indofarma (Persero) Tbk untuk segera menyerap alat bantu pernapasan atau ventilator produksi nasional. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan, Indofarma langsung ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan perseroan sudah siap.
“Indofarma yang akan kerja sama dengan semua yang buat ventilator. Indofarma siap jadi off taker,” tutur Arya.
Indofarma akan menjalin kerja sama dengan sejumlah BUMN, seperti PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), dan PT Pindad (Persero) yang sedang berupaya untuk memproduksi ventilator.
Sebelum diproduksi massal, ventilator itu akan diuji terlebih dahulu oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknnologi (BPPT) dan perguruan tinggi.
“Nah, yang uji semua itu BPPT dan perguruan tinggi, kalau sudah layak baru diproduksi oleh teman-teman BUMN,” kata Arya.
Sebelumnya Erick menyampaikan, ia melihat ketergantungan bahan baku obat dan alat kesehatan Indonesia dari luar negeri menjadi persoalan bagi Indonesia Ketika terjadi situasi luar biasa, seperti penyebaran virus Corona atau Covid-19 ini. Ia berusaha untuk mengurangi ketergantungan impor itu dengan mendorong produksi lokal.
Untuk itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Bambang Brodjonegoro menyatakan, Indonesia akan mendapat tambahan pasokan 200 ventilator portabel produksi dalam negeri yang ditujukan untuk pasien terjangkit Covid-19, selambat-lambatnya pada akhir April 2020.
Sumber: Antaranews, IDX Channel