Kamis, 28 Maret 2024

Erick Inginkan Adanya Penggabungan Ultra Mikro di BRI – PNM – Pegadaian

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Menteri BUMN Erick Thohir akan melakukan penggabungan sektor usaha mikro yang berada di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Permodalan Nasional Madani, dan PT Pegadaian. Ia menuturkan tujuan dari konsolidasi ini salah satunya agar BUMN memiliki database riil UMKM yang ada di Indonesia.

“Kita harap dengan penggabungan satu data ada pengusaha naik kelas dari yang kecil, karena dari krisis 1998 kita ingat yang besar padahal usaha kecil yang tingkat NPL 0,1% sangat terdampak Covid-19,” harap Erick.

Ini merupakan langkah Erick selanjutnya yang pernah mengatakan bahwa sinergi antar perusahaan pelat merah, khususnya BRI, PNM, dan PT Pegadaian mampu memberi fokus pada pembiayaan untuk sektor ultra mikro. Menurut Erick bisnis pembiayaan yang dilakukan PNM dan Pegadaian saat ini masih bergantung pada pembiayaan jangka panjang yang memiliki biaya tinggi. Sedangkan pembiayaan justru diberikan kepada nasabah kecil.

 

“PNM bisnis modelnya sangat bagus, tapi pendanaan sangat mahal jadi nggak fair kalau membantu korporasi besar murah tapi ultra mikro mahal. Tapi ini bukan salah PNM, makanya sinergikan dengan BRI. Kalau ke luar pinjam bunganya 9%, tapi ke BRI bisa 3% jadi kan hemat 3%. Ini kenapa kita sinergikan pegadaian dan PMN,” ungkap Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/11/2020).

 

Hal ini sejalan dengan rancangan kementerian untuk membagi pasar yang lebih spesifik untuk bank-bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) saat ini ditugaskan untuk memperbesar porsi pembiayaan untuk sektor ultra mikro. Hingga akhir September 2020 lalu porsi portofolio kredit UMKM di BRI mencapai 80,65% dari total kredit September 2020 yang mencapai Rp 935,35 triliun.

 

EVP Keuangan dan Operasional PT PNM Sunar Basuki menanggapi, rencana tersebut murni merupakan kewenangan pemegang saham dalam hal ini Kementerian BUMN. Meski begitu, Sunar menyambut baik mengenai rencana tersebut. Jika hal itu terealisasi, dia optimis akan berdampak positif bagi PNM.

 

“Kami sebagai BUMN pemerintah tentu mengikuti arahan pemegang saham untuk mendukung program ultra mikro. Dampaknya tentu positif. Karena komitmen dari holding ingin tetap model bisnis PNM tidak berubah. Jadi kita harapkan ada benefit-benefit yang didapat PNM, terutama dari segi pendanaan,” ujar Sunar dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/12/2020).

Sumber: CNBC IndonesiaKompas

Foto: Istimewa

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU