Jumat, 29 Maret 2024

Martua Sitorus Cs Batal Garap Tol Terpanjang RI, Ada Apa?

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info l Proyek tol terpanjang RI, yaitu jalan tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap alias Getaci dipastikan mundur. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akan melakukan lelang ulang terhadap proyek pembangunan jalan tol sepanjang 206,65 km ini. 

“Proyek pembangunan Jalan Tol Getaci akan kita lelang ulang. Kita sudah mulai proses lelang ulang ini, di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT),” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian saat ditemui awak media di Gedung DPR RI, dikutip Rabu (18/1/2023).

Mengapa harus lelang ulang? Hedy menjelaskan tidak terjadi penandatanganan dukungan pembiayaan perbankan (financial close) oleh investor. Dengan kata lain, investor pada proyek ini mundur.

“Dilelang ulang karena kemarin tidak financial close. Pembangunan jalan Tol Getaci ini akan dilaksanakan setelah ada investor yang memenangkan lelang ulang tersebut,” ucapnya. Sebagai catatan, proyek tol terpanjang di Indonesia ini sebenarnya sudah ada pemenang konsorsium. Tol ini akan menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah dengan memiliki total panjang 206,65 Km dan nilai investasi sebesar Rp56,20 triliun. 

Ternyata ada beberapa nama konglomerat Indonesia di balik proyek ini, hal ini terlihat dari daftar perusahaan atau grup usaha di proyek ini. Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap adalah selama 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang dilaksanakan oleh PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).

Di konsorsium JGC dalam laporan PT Jasa Sarana 2021, pemegang saham antara lain PT Jasa Marga : 32,5%, PT Daya Mulia Turangga : 13,38%, PT Gama Grup : 13,38%, PT Jasa Sarana : 0,75%, PT Waskita Karya : 20%, PT Pembangunan Perumahan : 10%, dan PT Wijaya Karya : 10%.

Nama perusahaan BUMN seperti Jasa Marga, PT PP, Waskita, dan Wijaya Karya adalah perwakilan dari BUMN. Sedangkan dari sektor swasta ada PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group. Siapa saja mereka?

Gama Group dimiliki oleh salah satu orang paling kaya di Indonesia, pengusaha perkebunan sawit Martua Sitorus. Berdasarkan data real time Forbes, kekayaannya mencapai US$ 3,1 miliar. Ia juga pemilik konglomerasi sawit Wilmar Group.

Sedangkan ada nama Yusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Jabar. Berdasarkan daftar pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2020, 79,11% saham PT Jasa Sarana dipegang oleh Pemprov Jabar, PT Indec Internusa 0,16%, PT Bakrieland Development Tbk 3,76%, dan 16,95% dimiliki PT Citra Marga Nusaphala Persada (Tbk).

Gama Group dimiliki oleh salah satu orang paling kaya di Indonesia, pengusaha perkebunan sawit Martua Sitorus. Berdasarkan data real time Forbes, kekayaannya mencapai US$ 3,1 miliar. Ia juga pemilik konglomerasi sawit Wilmar Group.

Sedangkan ada nama Yusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Jabar. Berdasarkan daftar pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2020, 79,11% saham PT Jasa Sarana dipegang oleh Pemprov Jabar, PT Indec Internusa 0,16%, PT Bakrieland Development Tbk 3,76%, dan 16,95% dimiliki PT Citra Marga Nusaphala Persada (Tbk).

 

Sumber: cnbcindonesia

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU