Sabtu, 4 Mei 2024

Len Industri Akan Jadi Lead Integrator Industri Radar Nasional

ads-custom-5

Audit teknologi industri radar yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekomendasikan PT Len Industri (Persero) sebagai lead integrator industri radar nasional. Dengan begitu, PT Len Industri menjadi pemeran utama pengembangan industri radar dalam negeri.

Direktur Utama Len Industri, Bobby Rasyidin menjelaskan, pihaknya akan mengintegrasikan semua ekosistem industri radar nasional mulai tahun ini. “Suksesnya industri radar ini membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara strategic partners dan kegiatan litbangyasa dalam negeri,” ujar Bobby seperti dikutip dalam laman resmi Kementerian BUMN, Jumat (9/7/2021).

Pengembangan Pusat Industri Radar Nasional bertujuan untuk menjaga keamanan wilayah di NKRI, penguasaan dan kemandirian teknologi, pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan regional, hingga dapat menggerakkan perekonomian di Indonesia.

Pembangunan Industri Radar Nasional pun dapat meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) dan pertumbuhan perekonomian dengan mengurangi impor, menumbuhkan investasi dan orientasi expor ke depannya, dan menciptakan tenaga kerja.

Selain itu juga dapat melakukan penghematan devisa melalui kontribusi industri-industri lokal, kontribusi pajak, serta menjadi supply chain pada skala pasar regional, hingga meningkatkan kemandirian teknologinya.

Di bidang radar, kata Bobby, Len Industri sudah memiliki kompetensi, pengalaman, kualitas SDM, fasilitas penunjang, serta portofolio berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan, perbaikan, dan integrasi sistem radar pertahanan milik TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara hingga integrasi radar cuaca milik BMKG.

“Audiensi sudah dilakukan kepada stakeholder terkait seperti Wamen Kementerian BUMN, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Kementerian Perhubungan, Direktorat-direktorat Kementerian Pertahanan (Pothan, Renhan, Kuathan), Bakamla, yang semuanya sangat mendukung rencana pembangunan industri ini,” katanya.

Target Pertama: Radar Pertahanan Ground Control Intercept (GCI)

Radar adalah teknologi yang berguna bagi kehidupan manusia. Radar dapat diaplikasikan ke banyak bidang seperti sistem penerbangan, prediksi cuaca, navigasi pelayaran, kepolisian, penelitian, deteksi benda luar angkasa, hingga kemiliteran.

Meski begitu, jangkauan radar pengawasan wilayah laut dan udara belum menyeluruh. Ditambah pengadaan radar saat ini hampir semuanya masih impor. Bobby mencatat, penambahan radar pertahanan mutlak dibutuhkan dalam mengantisipasi dinamika dan konflik yang mungkin terjadi seperti di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan .

Kebutuhan domestik dan regional terhadap pembelian dan sparepart radar militer maupun sipil dinilai tinggi. Di pasar domestik, potensi pasar diperkirakan mencapai Rp 33,3 triliun meliputi Radar GCI, radar cuaca, radar airborne, radar airport surveillance, hingga naval radar.

“Penguasaan teknologi radar sangat mungkin dicapai dengan kemampuan Indonesia saat ini. Di dalam negeri, Indonesia telah memiliki Konsorsium Litbangyasa Radar GCI Balitbang Kementerian Pertahanan yang melibatkan PT Len Industri, PT LAPI ITB, dan Infoglobal,” ungkap dia.

Pemenuhan kebutuhan sejumlah Radar GCI TNI AU menjadi target pertama pembangunan Pusat Industri Radar Nasional ini. Len Industri diharapkan akan menjadi strategic partnersip bersama mitra vendor radar ternama dunia agar dapat mengakselerasi penguasaan dan alih teknologi radar GCI melalui proyek pengadaan radar GCI.

”Pengembangan Radar Nasional merupakan salah satu dari 7 Program Prioritas Nasional. Sesuai visi Presiden Joko Widodo, Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, maka menjaga kedaulatan seluruh perairan dan daratan Indonesia setiap waktu adalah sebuah kewajiban,” pungkasnya.

Sumber: IDX Channel

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU