Kamis, 2 Mei 2024

HUT Ke-22, Kementerian BUMN Ganti Slogan dan Minta Dividen 1%

ads-custom-5

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah berulang tahun yang ke-22 pada hari ini, Senin (13/4). Syukuran hari jadi diadakan secara virtual dan sederhana dikarenakan penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia.

 

Syukuran itu dipimpin Menteri BUMN Erick Thohir yang berada di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, sementara peserta lain menghadiri perayaan lewat tele-conference di kediamannya masing-masing.

 

Meski di tengah pandemi yang tak menentu ini, Erick tetap menyampaikan rasa suka cita dan apresiasi sebesar-besarnya kepada para pegawai Kementerian BUMN, perusahaan yang tergabung, hingga semua pihak yang berjalan beriringan selama 22 tahun ini. Erick berujar, dengan adanya Covid-19, ada sisi positif yang dapat diambil.

 

“Acara tahun ini, dengan adanya Covid-19, saya harapkan tidak mengurangi maknanya. Kalau saya lihat adanya Covid-19 ini juga baik untuk kita masing-masing mengintrospeksi diri,” tutur Erick.

 

Apresiasi yang dilayangkan Erick kepada segenap insan BUMN berwujud pergantian slogan Kementerian dari “BUMN Hadir untuk Negeri” menjadi “BUMN untuk Indonesia”. Perubahan slogan ini Erick harap mampu juga untuk mengubah Kementerian agar kinerja jadi jauh lebih baik dari masa sebelumnya.

 

“Saya ingin mengubah tagline menjadi BUMN untuk Indonesia supaya kita bisa lebih besar dan maknanya dalam. Supaya ke depan pun kalau kita dikasih kesempatan untuk go global, kita bisa tancapkan bendera merah putih di mancanegara,” jelasnya.

 

Erick bercerita, perubahan slogan itu terinspirasi dari keaktifan insan BUMN di tengah pandemi yang sangat berat dilalui ini, namun harus tetap bekerja dengan risiko yang sangat besar.

 

“Selain itu, pelajaran yang bisa kita ambil dari Covid-19, supply chain kita terputus. Maka kita harus lebih mandiri tanpa bergantung ke negara lain,” imbuhnya.

 

Tingkatkan Kualitas SDM dengan AKHLAK

Dalam momentum hari jadi ke-22 ini, Erick juga menyampaikan pilar yang akan menopang insan BUMN dalam bekerja untuk negeri. Prinsip tersebut bernama AKHLAK, yang merupakan akronim dari “Amanah, Kompetensi, Harmonis, Loyalitas, Adaptif, dan Kolaborasi”.

 

Nantinya, implementasi dari prinsip tersebut nantinya adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi para pekerja Kementerian BUMN agar kinerjanya mampu melesat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

 

“Kita ke depan akan menerapkan talents session, kita melaksanakan sistem learning development agar kita bisa upgrade kualitas yg selama ini terjebak di masalah birokrasi. Karena yang kita layani ini unik, yakni korporasi, kita harus bisa balance-kan ini,” kata Erick.

 

Pelatihan tersebut rencananya akan berupa kelas-kelas pendek untuk efektivitas pembelajaran. Kemudian hasil dari pelatihan tersebut berupa penempatan bagi SDM selama tiga hingga enam bulan. Hal ini dimaksud agar peserta pelatihan mampu beradaptasi dengan kondisi riil di lapangan. Untuk detail program tersebut masih akan dibahas dan disosialisasikan secara internal.

 

Terkait kebijakan penempatan tersebut, Erick mengaku terinspirasi dari gagasan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dengan program “Merdeka Belajar”, di mana para peserta belajar akan dinilai hasil pembelajarannya melalui praktek. Mudahnya, sistem yang akan dijalankan Kementerian BUMN layaknya program magang di tingkat perkuliahan.

 

Ajukan Dividen 1% Demi Dongkrak Kinerja

Selain mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM, Erick juga menggagas adanya perubahan pembagian dividen BUMN. Dia mengajukan satu persen dividen BUMN dapat diberikan kepada Kementerian BUMN untuk dana operasional.

 

Ajuan skema ini ditengarai akibat Kementerian yang senantiasa bergantung pada APBN, sehingga kinerja sulit terdata dengan baik. Lagipula, menurut Erick, dengan menggunakan APBN, pihaknya merasa tidak tertantang dan minim apresiasi bagi pekerjanya.

 

“Kita tidak mau hanya terus mengandalkan APBN saja. Kalau dividen makin besar, satu persen kita bisa kelola, buat gaji, buat operasional dan sebagainya. Sebaiknya kebanyakan buat gaji. Jadi ada apresiasi,” terangnya.

 

Dengan skema tersebut, Kementerian diharap bisa meningkatkan kinerjanya dalam mengelola perusahaan negara.

 

“Saya minta coba kita semua buktikan kalau kita punya satu visi yang sama agar jadi kita lebih baik,” tukas Erick.

 

Sumber: Kementerian BUMN

Foto: Kementerian BUMN

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU