Senin, 11 Desember 2023

Cegah Penyebaran Covid-19, PT KAI Siapkan Berbagai Upaya Antisipasi

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Munculnya virus corona atau Covid-19 telah memengaruhi aktivitas di berbagai belahan dunia. Pembaruan terakhir, penyebaran virus tersebut telah dinyatakan WHO sebagai pandemi global, di mana virus itu telah menjangkiti lebih dari 115.000 orang di 123 negara, tak terkecuali Indonesia. Atas fenomena ini, pemerintah terus melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di berbagai lini.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI ikut beraksi mengatasi hal ini, mengingat layanan transportasi publik merupakan tempat yang rentan menyebarkan penyakit menular. Terutama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (10/3) menyebut bahwa KRL Commuter Line rute Bogor-Depok-Jakarta Kota berisiko tinggi menjadi tempat kontaminasi Covid-19.

Senior Manager Humas PT KAI Daop 1, Eva Chairunisa merespon bahwa kontaminasi virus itu bisa terjadi di area publik manapun.

“Risiko terkontaminasi virus Corona bisa terjadi di semua area publik. Terkait hal tersebut di area PT KAI Daop 1 sendiri berkoordinasi dengan operator KRL yakni PT KCI dan operator KA Bandara yakni PT Railink, sejumlah stasiun sudah melakukan sosialisasi upaya pencegahan,” terang Eva.

Mulai awal Maret, beberapa langkah antisipasi telah diterapkan oleh PT KAI. Langkah-langkah itu seperti menyediakan hand sanitizer di beberapa stasiun, membagikan masker gratis, optimalisasi layanan pos kesehatan, serta penyemprotan cairan disinfektan di stasiun maupun rangkaian kereta.

Dilihat dari data trafik penumpang per 11 Maret 2020, ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa KRL Bogor-Jakarta Kota berisiko tinggi dikontaminasi Covid-19, jumlah penumpang rute tersebut dalam satu harinya masih sebanyak 292.534 penumpang. Sedangkan, pada 12 Maret 2020, jumlah penumpang dalam setengah hari hingga pukul 12.00 WIB masih di angka 107.475 orang. Sehingga penumpang KRL hingga hari ini masih stabil meski pernyataan Gubernur Anies mencuat di berbagai media.

Tak hanya Daop 1, penerapan ini juga berlaku di berbagai daop di Indonesia, serta seluruh jaringan transportasi, yakni kereta jarak jauh, kereta lokal, KRL, KA Bandara, serta LRT.

PT KAI juga menyediakan pos kesehatan atau layanan Rail Clinic dan Kereta Inspeksi di 89 stasiun di Jawa dan Sumatera bagi penumpang yang ingin memeriksa kesehatan. Stasiun tersebut di antaranya, Stasiun Semarang Poncol, Cirebon, Bandung, Tasikmalaya, Banjar, Kroya, Yogyakarta, Solo, Masiun, Mojokerto, Surabaya Gubeng, dan sebagainya.

LRT Sumatera Selatan tak ketinggalan melakukan hal serupa. Rosita selaku Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan menyampaikan akan terus berkomitmen untuk mencegah penyebaran Covid-19 di LRT Sumsel.

“Penumpang pengguna LRT Sumsel tidak perlu khawatir atau takut untuk menggunakan LRT karena kami telah melakukan berbagai upaya pencegahan. Kami juga mengimbau kepada penumpang untuk ikut berkampanye mencegah penyebaran corona virus yang dimulai dengan perilaku hidup sehat dari diri sendiri,” tutur Rosita.

General Manager LRT Sumsel, Sofan Hidayah, menambahkan peninjauan pada saat pencucian kereta LRT adalah salah satu cara meyakinkan masyarakat untuk tetap menggunakan layanan ini.

“LRT Sumsel sangat peduli untuk mencegah penyebaran corona virus, bahwa kereta LRT yang digunakan oleh penumpang setiap hari sudah rutin kami sterilkan dengan standar kesehatan yang sudah ditetapkan,” ungkap Sofan.

 

Sumber: Humas PT KAI, Liputan6.com

Foto: Humas PT KAI

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU