Selasa, 30 April 2024

Barata Indonesia Jadi Induk ‘Holding’ Industri Manufaktur

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana membentuk Kluster Industri Manufaktur. Hal ini terungkap dari penuturan Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno.

“Pak Menteri menugaskan enam perusahaan untuk membentuk kluster Industri Manufaktur,” kata Fajar Harry di kantor Kementerian BUMN, Selasa (7/1/20).

Dia menjelaskan bahwa PT Barata Indonesia (Persero) didapuk sebagai lead kluster tersebut. Adapun 5 BUMN lainnya masuk sebagai anggota.

Berikut anggota Kluster Industri Manufaktur selengkapnya:
1. PT Barata Indonesia (Persero) atau Barata (induk)
2. PT Boma Bisma Indra (Persero) atau BBI
3. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) atau DPS
4. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) atau DKB
5. PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA
6. PT Industri Kapal Indonesia (Persero) atau IKI

Dia menambahkan, pembentukan kluster ini menggantikan kluster National Shipbuilding and Heavy Industri (NSHI) yang terbentuk di era Menteri BUMN Rini Soemarno. Adapun NSHI yang dibentuk Rini juga terdiri dari 6 perusahaan BUMN sebagai berikut:

1. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
2. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
3. PT PAL Indonesia (Persero)
4. PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
5. PT Barata Indonesia (Persero)
6. PT Boma Bisma Indra (Persero)

Dengan pergantian tersebut, ada satu perusahaan yang dikeluarkan dari kluster baru bikinan Erick Thohir. PT PAL Indonesia tak lagi masuk karena digantikan PT INKA.

“Dulu namanya NSHI, di SK pak Menteri [diganti] Kluster Industri Manufaktur. Karena PAL kan ikut pertahanan,” imbuh Fajar Harry.

Sumber : www.cnbcindonesia.com

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU