Jakarta, BUMNInfo | Menteri BUMN, Erick Thohir, kembali mengungkapkan rencananya untuk pembenahan BUMN. Terakhir, Erick mengatakan bakal menggabungkan dua BUMN sektor perikanan yaitu Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Persero)/Perinus.
“Perindo dan Perinus akan dimerger, sudah izin ke Menteri KP (Kelautan dan Perikanan/Edhy Prabowo). Ini akan kami perkuat agar bisnisnya besar, tapi tidak bersaing dengan nelayan,” ujar Erick dalam pertemuan bersama Pemimpin Redaksi Media Massa di Jakarta, Kamis malam (10/1/2020).
Erick mengatakan, dengan merger ini, dia ingin BUMN bisa kokoh berada di perairan Natuna yang rawan didatangi oleh nelayan asing. Bahkan kata Erick, BUMN perikanan ini bisa membangun cold storage di Natuna untuk menampung hasil-hasil melaut para nelayan.
“Kalau tidak ya kami bisa memancing ikan juga di sana,” ujar Erick.
Dilansir dari situsnya, Perusahaan Umum Perikanan Indonesia merupakan BUMN yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 1990 tanggal 20 Januari 1990 dengan nama Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera (Perum PPS).
Lalu, diatur kembali dengan PP Nomor 23 Tahun 2000. Tahun 2013 terbit PP Nomor 9 yang antara lain mencantumkan perubahan nama perusahaan, menjadi Perusahaan Umum Perikanan Indonesia atau disingkat sebagai Perum Perindo.
Perum Perindo memiliki tugas dan tanggung mengelola aset negara dengan menyelenggarakan pengusahaan dan pelayanan barang jasa dan pengembangan sistem bisnis perikanan kepada pengguna jasa pelabuhan perikanan yaitu nelayan, pada khususnya, dan masyarakat perikanan pada umumnya serta memupuk keuntungan.
Sementara PT Perikanan Nusantara (Persero) dibentuk berdasarkan PP No. 21 Tahun 1998, dari hasil penggabungan 4 (empat) BUMN Perikanan yaitu: yang ditetapkan melalui RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 Oktober 2005.
Sumber : www.cnbcindonesia.com
Foto: Okezone.com