Selasa, 30 April 2024

Kerja Sama dengan Krakatau Steel, Lotte Chemical Investasi Rp 60,2 T

ads-custom-5

Cilegon, BUMNInfo | Setelah sempat terhambat masalah lahan, PT Lotte Chemical akhirnya punya titik terang untuk segera memulai investasi di Indonesia. Investor asal Korea itu bakal mendirikan pabrik petrokimia dengan total investasi USD 4,3 miliar atau Rp 60,2 triliun.

Jumat (13/12) PT Lotte Chemical menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Krakatau Steel Tbk untuk membantu realisasi pabrik baru Lotte Chemical di Cilegon, Banten. Dalam kerja sama tersebut, sebagian pembangunan pabrik Lotte akan menggunakan lahan milik anak usaha Krakatau Steel, yaitu PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC).

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, selama ini Lotte mengalami permasalahan untuk mendapatkan lahan di daerah tersebut. Namun, masalah bisa dituntaskan dengan bantuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan pihak terkait lainnya. Salah satunya membeli hak guna bangunan (HGB) di KIEC.

“Lotte menggunakan sekitar 60 hektare. Sisanya lahan yang lain,” ujar Silmy.

Sayangnya, Silmy tidak memberikan detail nilai kerja sama tersebut. Yang jelas, kerja sama itu membuka komitmen yang akan berdampak positif bagi Krakatau Steel.

“Tentunya kami sebagai industri baja bisa berpartisipasi untuk menyuplai kebutuhan baja pabrikan. Lalu, konstruksi dan di kawasan industri kami juga tersedia layanan air, pelabuhan, bahkan logistik,” tambahnya.

Investasi Lotte yang relatif sangat besar diharapkan bisa menjadi peluang bagi perusahaan sebagai tetangga kawasan industri tersebut. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, permasalahan lahan yang tumpang tindih sudah rampung.

“Lotte mendirikan industrinya di atas HPL (hak pengelolaan lahan) Krakatau Steel dan sudah diselesaikan,” ujar Bahlil.

Sebelumnya, terjadi tumpang tindih lahan antara lokasi pembangunan pabrik petrokimia Lotte dan area milik Krakatau Steel. “MoU akan jadi landasan hukum untuk penyelesaian masalah Lotte dan Krakatau Steel. Saya katakan ini akhir dari cerita yang tidak rugikan negara, tapi juga tidak rugikan investornya, Lotte. Semua dapat untung,” tegasnya.

Menurut Bahlil, masalah lahan yang menghambat investasi Lotte Chemical hampir berlangsung selama tiga tahun. Pabrik Lotte Chemical di Cilegon akan mengolah naphta cracker bernilai tambah tinggi.

Bahan baku tersebut bisa dihasilkan menjadi beberapa produk turunan. Yakni, ethylene, propylene, polypropylene, dan lainnya. Setelah resmi beroperasi, hasil produksi dari pabrik itu bakal digunakan untuk memenuhi permintaan domestik maupun global.

Menurut data Kementerian Perindustrian, sepanjang periode Januari–Agustus 2019, nilai ekspor kelompok industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia itu telah menyumbang hingga USD 9 miliar. Melihat capaian tersebut, industri kimia dinilai memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian nasional. Karena itu, industri kimia kerap kali menjadi tolok ukur tingkat kemajuan bagi suatu negara selain industri baja.

Sumber : www.jawapos.com

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU