Sabtu, 27 April 2024

Bank Mandiri Dorong Pelaku UMKM Belajar Digital Marketing

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Bank Mandiri Tbk (Persero) berupaya mendorong kebangkitan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan mengajak mereka beradaptasi di masa pandemi. Terutama dengan memanfaatkan platform digital sebagai outlet penjualan.

 

Direktur Jaringan dan Retail Banking Aquarius Rudianto mengatakan, Bank Mandiri punya peran sebagai agent development atau mengembangkan UMKM sebagai unit yang sangat terdampak akibat adanya pandemi Covid-19. Menurutnya, perseroan berupaya membantu para nasabah pebisnis ini dengan menyediakan transaksi bebas biaya hingga mendorong transaksi digital.

 

Channel-channel digital kita siapkan untuk mengakomodasi kebutuhan. Perkembangannya cukup drastis, kalau kita lihat sudah hampir 1,7 miliar transaksi dan kalau e-commerce kita sudah hampir 146 juta posisi Oktober,” ujar Aquarius dalam webinar Digital Marketing: Strategi Mendapatkan Konsumen dan Meningkatkan Penjualan, Jumat (20/11/2020).

 

Ia mengatakan bahwa pergeseran transaksi ke jalur digital ini terjadi baik di sisi penjual maupun konsumen. Aquarius berharap, fitur-fitur online di Mandiri bisa dimanfaakan para pebisnis, termasuk pinjaman yang bisa diajukan secara online.

 

“Kalau mau pinjam Rp100 juta, di Mandiri dalam waktu maksimal 15 menit bisa sampai disburse,” kata Aquarius menjelaskan tenang program Pinjaman Tanpa Ribet atau PINTAR.

 

Dalam webinar tersebut, Digital Creator Ndorokakung mengatakan, media sosial merupakan sumber informasi utama bagi warga Indonesia sehingga sangat bisa dimanfaatkan untuk berjualan. Ia menjelaskan, media sosial mampu memberikan data tentang perilaku konsumen yang sangat penting bagi brand. Selain itu, media sosial sangat ramah bagi pebisnis. Meski demikian, perlu strategi jitu untuk memanfaatkan media sosial dalam marketing.

 

Pertama adalah menetapkan tujuan, mau brand awareness, mau meningkatkan sales, atau mencari lead, atau apa. Kemudan KPI-nya apa, apakah mau meningkatkan trafic ke web, apakah lead atau sales, dan seterusnya,” jelas Ndorokakung.

 

Selanjutnya, perlu menetapkan target pasar, yaitu kalangan mana, usia, jenis kelamin, di perkotaan atau pedesaan, kelompok pesepeda atau pengguna mobil. Sebab, ini akan menentunkan konten yang cocok untuk target market-nya. Berikutnya, karena media sosial banyak jenisnya, brand harus memilih sesuai dengan barang jual. Sebagai contoh, apakah brand cocok menggunakan Tik-Tok yang lebih banyak digunakan anak muda generasi Z.

 

“Sementara untuk konten, salah satu tipsnya harus menjawab kebutuhan konsumen. Konten semakin mudah diakses dan mudah disebarkan akan meningkatkan engagement,” pungkasnya.

 

Sumber: RepublikaWarta Ekonomi

Foto: dok. Bank Mandiri

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU