Selasa, 30 April 2024

Kurangi Kepadatan KRL, Perum PPD Tambah Armada Bus Gratis

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD) bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menambah 50 armada bus bantuan gratis di Stasiun Bogor dan 15 bus di Stasiun Cikarang. Hal ini dilakukan untuk mengurai kepadatan penumpang Commuter Line yang makin mengular antirannya setiap pekan, apalagi saat pandemi Covid-19 masih mewabah.

 

Direktur Perum PPD Pande Putu Yasa mengatakan, perusahaan akan terus menyediakan sarana transportasi yang aman bagi masyarakat komuter agar mengurangi tingkat penyebaran Covid-19.

 

“Sebagai operator pelat merah dengan wilayah operasional Jabodetabek, Perum PPD berkomitmen untuk mendukung penuh upaya pemerintah mengurangi penyebaran Covid-19, sekaligus upaya penguraian kepadatan penumpang KRL (kereta rel listrik) yang mencapai jumlah tertingginya setiap hari Senin,” kata Pande, Minggu (19/07/2020).

 

Bus bantuan ini diharap efektif dapat mengurai kepadatan penumpang di KRL. Antrean penumpang dapat dikendalikan hanya dengan mengantre selama 10-20 menit saja yang semula penumpang harus menunggu hingga 2 jam untuk bisa menaiki KRL.

 

Menurut Pande, pengoperasian bus gratis dilakukan dengan menerapkan prosedur penanggulangan Covid-19. Selain pemeriksaan suhu tubuh dan pemberian hand sanitizer, kapasitas bus maksimal hanya bisa ditumpangi sebanyak 70%.

 

“Peranan PPD sebagai stabilisator menjadi amanah terbesar kami, dan dalam menjaga amanah tersebut kami tidak main-main, mulai dari sterilisasi armada, kesiapan dan kesehatan pramudi hingga kordinasi dan pengawasan di lapangan,” imbuhnya.

 

Wali Kota Bogor Bima Arya berharap, agar bus bantuan ini dapat menjadi program berkelanjutan. Sehingga ke depannya transportasi lebih lancar dan mampu mengurai kepadatan. Ia juga sudah melakukan pembicaraan dengan Kepala BPTJ terkait penyebaran angket untuk mengetahui respons dari penumpang kereta apabila ada angkutan alternatif bus tetapi berbayar.

 

“Tidak mungkin seperti ini terus. Kita sedang membicarakan, menyiapkan skenario moda transportasi bus yang bisa menjadi permanen,” tegas Arya.

 

Sumber: Warta EkonomiMobil Komersial

Foto: dok. Perum PPD

 

 

 

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU