Jakarta, BUMNInfo | PT Adhi Karya (Persero) Tbk mendapat jatah kontrak dengan nilai Rp 2,5 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Kontrak baru yang diteken pada Maret lalu ialah untuk pengerjaan jaringan gas perumahan di Aceh dan Sumatera Utara, serta konstruksi simpang susun di Sragen, Jawa Tengah.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatakan, untuk proyek di utara Sumatera itu bernilai Rp 142,1 miliar, sementara proyek di Sragen bernilai Rp 129,4 miliar. Dengan total nilai kontrak kuartal I tahun ini senilai Rp 2,5 triliun, realisasi tersebut setara dengan 7,14% dari target kontrak baru emiten berkode saham ADHI itu sepanjang 2020.
“Kontribusi per lini bisnis kontrak baru pada Maret 2020 meliputi konstruksi dan energi sebesar 94%, properti sebesar 5%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya,” ungkap Parwanto dalam rilis pers resminya.
Berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 26%, jalan dan jembatan sebesar 7% serta protek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api dan proyek-proyek EPC sebesar 67%. Sementara berdasarkan segmentasi sumber dananya, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 70%, BUMN 19% dan swasta/lainnya sebesar 11%.
Sebelumnya, Perseroan memperoleh kontrak senilai Rp 1,8 triliun hingga Februari 2020. Sementara, total order book yang tercatat sudah mencapai Rp 45 triliun. Sebagian besar perolehan kontrak pada kuartal I/2020 didapat dari proyek MRT Paket Kontrak CP201. Proyek tersebut bernilai total Rp4,03 triliun, dan perseroan memiliki porsi sebesar 35 persen alias Rp1,41 triliun.
Di 2020, ADHI membidik pendapatan usaha sebesar Rp22,7 triliun. Sementara laba bersih ditargetkan mencapai Rp704 miliar. Berdasarkan laporan keuangan tidak diaudit, perseroan mencetak laba Rp700 miliar pada tahun lalu.
Sumber: Kontan.co.id, Bisnis.com