Rabu, 17 April 2024

BRI Telah Salurkan KUR Rp 90,1 Triliun Hingga Kuartal III 2020

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga September 2020 telah menyalurkan lebih dari setengah jatah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tersedia. Penyaluran KUR dengan cepat dan tepat dilakukan dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian nasional, khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19. Hingga kuartal III tahun ini, total KUR yang sudah disalurkan BRI mencapai Rp 90,1 triliun. Jumlah ini setara lebih dari 64% dari kuota KUR BRI tahun ini yaitu Rp 140,2 triliun.

 

“Melalui penyaluran KUR secara cepat dan mengandalkan peran digital di dalamnya, BRI berharap kondisi para pelaku UMKM dapat segera membaik. Sokongan untuk UMKM harus dimaksimalkan karena sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional,” ujar Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam siaran persnya, Rabu (14/10/2020).

 

Menurut Supari, BRI selalu berupaya agar pencairan KUR terlaksana dalam tempo singkat dan tepat sasaran. Selama ini, ketepatan dan efisiensi penyaluran KUR bisa diwujudkan BRI karena perseroan sudah memiliki ekosistem pendukung. Ia menjelaskan bahwa rasio non performing loan (NPL) KUR bisa diminimalisasi oleh BRI sepanjang 2020. Tercatat hingga September lalu, NPL KUR BRI hanya sebesar 0,04%.

 

Sebagai contoh, BRI saat ini sudah mengembangkan ekosistem pasar, desa, dan digital dalam memberikan layanan perbankan. Melalui ketiga ekosistem tersebut, BRI dapat mengakselerasi bisnisnya secara terintegrasi dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi.

 

Dirinci lebih lanjut, puluhan triliun dana KUR BRI tahun ini sudah disalurkan untuk lebih dari 3,3 juta debitur. Bila dilihat dari sektor ekonomi, jumlah penerima KUR BRI terbanyak berasal dari pelaku sektor perdagangan, yakni mencapai lebih dari 1,2 juta debitur dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 36,3 triliun atau 40,3% dari nilai total. Setelah itu, hampir 1,2 juta debitur dengan nilai mencapai Rp 28,8 triliun berasal dari sektor pertanian.

 

BRI juga menyalurkan KUR bagi pelaku industri pengolahan, perikanan, dan jasa lainnya. Total debitur dari ketiga sektor ini masing-masing 406 ribu orang, 65 ribu orang, dan 455 ribu orang. Plafon KUR yang disalurkan bagi pelaku usaha sektor pengolahan adalah Rp10,9 triliun, sektor perikanan Rp 1,7 triliun, dan jasa lainnya Rp 12,4 triliun.

 

“BRI berharap KUR yang sudah diterima jutaan debitur dapat bermanfaat untuk mendongkrak kembali usaha mereka di masa yang cukup menantang seperti saat ini. Kami juga mendorong agar para debitur memanfaatkan ekosistem yang sudah kami bentuk untuk mempermudah distribusi atau penjualan barang/jasa mengandalkan sistem digital,” tutup Supari.

 

BRI juga menyambut baik penugasan dari Pemerintah untuk menyalurkan KUR dalam skala super mikro dengan plafon kuota sebesar Rp 10 triliun. Penugasan penyaluran untuk skala super mikro ini mempertegas perseroan yang selama ini memiliki DNA mikro dan komitmen memberdayakan UMKM sesuai semangat go smaller, go shorter dan go faster.

 

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penugasan yang diberikan Pemerintah kepada BRI untuk menyalurkan KUR super mikro ini merupakan kepercayaan kepada perseroan yang selama ini secara konsisten terus mengakselerasi penyalurannya guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.

 

KUR super mikro ditujukan untuk masyarakat yang belum pernah mendapatkan KUR dan tidak sedang menikmati pinjaman komersial. KUR Super Mikro juga diprioritaskan untuk pekerja yang terkena PHK dan Ibu Rumah Tangga yang memiliki usaha.  KUR super mikro diberikan kepada penerima dengan plafon maksimal Rp10 juta untuk setiap Penerima KUR. Hingga September 2020, BRI mencatat penyaluran KUR super mikro sebesar Rp1,95 triliun atau 19,5% dari plafon kuota yang diberikan oleh Pemerintah. KUR super mikro tersebut sudah disalurkan kepada lebih dari 225 ribu debitur, dengan 44,6% di antaranya bergerak di sektor produksi.

 

Ia melanjutkan bahwa pihaknya tetap menargetkan 80% portofolio kredit disalurkan ke segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perseroan tetap konsisten  menjaga dominasi pada segmen tersebut. Ini sejalan dengan misi yang diemban BRI bahwa perseroan harus bisa melayani masyarakat  sebanyak mungkin, dengan harga semurah mungkin.

 

“BRI telah memiliki strategi agar penyaluran KUR, baik di segmen mikro dan super mikro, menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Kami telah melakukan transformasi digital untuk mencapai efisiensi proses dan menciptakan value baru dengan new business model,” jelas Sunarso.

 

BUMNINFO/Naufal Anjani
BUMNINFO/Naufal Anjani

Sumber: BRITempo.co

Foto: Istimewa

Infografis: BUMNINFO/Naufal Anjani

 

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU