Sabtu, 27 April 2024

Layanan Tatap Muka Dihentikan, Transaksi Mobile Banking BRI Syariah Naik 5%

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | BRI Syariah telah melakukan langkah-langkah protokoler dalam mencegah penyebaran Covid-19. Mulai dari memberlakukan kebijakan work from home (WFH) dengan jumlah sampai dengan 70 persen karyawan yang berada pada zona risiko tinggi, hingga pengaturan jam layanan operasional di cabang-cabang yang berada di zona merah.

 

Baru-baru ini, BRI Syariah juga menutup layanan pembayaran biaya haji secara tatap muka. Sehubungan dengan surat dari Kementerian Agama Republik Indonesia mengenai Pelunasan Tanpa Tatap Muka/Non Teller Jemaah Haji Reguler yang terbit pada tanggal 27 Maret 2020, BRI Syariah sebagai salah satu bank penerima Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) menutup sementara waktu pelunasan BPIH melalui teller di kantor BRIsyariah dan Kantor Layanan BRI Syariah di seluruh Indonesia.

 

Penutupan ini semestinya berlaku hingga 31 Maret 2020, namun akan dievaluasi lebih lanjut melihat kasus Covid-19 yang makin tinggi di Indonesia. Terhitung mulai tanggal 27 Maret 2020, pelayanan pelunasan BPIH dilakukan melalui mekanisme dalam jaringan (daring).

 

“Kami sampaikan kepada nasabah yang hendak melunasi BPIH, sementara waktu hanya dapat dilakukan secara online melalui internet banking dan mobile banking,” ujar Mulyatno Rachmanto, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah.

 

Melalui mobil banking BRI Syariah yakni BRIS Online, aplikasi tersebut sudah bisa melayani pelunasan haji secara daring. Nasabah cukup mengakses BRIS Online dari gawainya, memilih menu pelunasan haji, dan memasukkan nomor porsi hajinya.

 

“Internet banking kami juga sudah dapat digunakan untuk pelunasan BPIH,” tambah Mulyatno.

 

Namun apabila ada hal-hal yang ingin diketahui secara langsung, BRIsyariah mempersilakan nasabah untuk datang ke help desk yang selalu siap sedia melayani pertanyaan seputar pelunasan BPIH. Help desk tersedia di Kantor Cabang (KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP), maupun Kantor Layanan Syariah (KLS) di seluruh Indonesia.

 

Setelah merebaknya kasus Covid-19 dan imbauan untuk melaksanakan physical distancing dari pemerintah, transaksi mobile banking BRI Syariah meningkat. Perusahaan mencatat kenaikan jumlah transaksi di mobile banking sekitar 5% dari kondisi normal.

 

 “Rata-rata transaksi di BRIS Online per hari mencapai lebih dari 64.000 transaksi.  Transaksi paling banyak adalah transfer, kemudian diikuti isi ulang uang elektronik,” ungkap Mulyatno.

 

Ia melanjutkan, peningkatan jumlah transaksi di BRIS Online tidak lepas dari imbauan pemerintah bagi masyarakat untuk bekerja dan belajar dari rumah. Imbauan ini membuat masyarakat lebih banyak bertransaksi melalui gawainya, daripada datang langsung ke kantor cabang.

 

Jumlah transaksi melalui BRIS Online diyakini akan meningkat pada akhir dan awal bulan. Pada periode ini, selain transfer dan isi ulang uang elektronik, nasabah juga banyak yang menggunakan BRIS Online untuk membayar tagihan serta biaya pendidikan.

 

BRI Syariah sendiri merupakan entitas perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank BUMN ini sebelumnya mengakuisisi Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007, yang kemudian diubah menjadi BRI Syariah. Seluruh kegiatan usaha dan perbankan BRI Syariah dilakukan berdasarkan prinsip syariah Islam.

 

Sumber: Republika OnlineKontan.co.id

Foto: WARTA EKONOMI/Sufri Yuliardi

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU