Minggu, 28 April 2024

Imbas Corona, Garuda Indonesia Pangkas Sejumlah Rute Penerbangan

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | BUMN maskapai penerbangan nasional yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menghentikan sementara sejumlah rute penerbangan yang mereka miliki. Pemangkasan tersebut berlaku baik rute domestik maupun internasional. Tak ada pilihan lain, sebab hal ini disebabkan oleh penyebaran virus corona atau Covid-19 yang terus merebak seantero dunia.

 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui adanya penyesuaian rute dan jadwal penerbangan setelah mengkaji risiko dari segi bisnis juga sentimen masyarakat untuk bepergian yang tak menentu dalam kondisi saat ini. Irfan tak menyebutkan secara persis berapa jumlah penerbangan yang dipangkas, tetapi ia tak menampik bahwa jumlah penumpang merosot hingga lebih dari 40 persen.

 

“Kami pastikan setidaknya masih terbang. Paling buruknya seminggu sekali pun masih terbang. Kami meminta kepada pelangaan untuk memahami,” ujar Irfan.

 

Emiten berkode saham GIAA itu mengungkapkan rencana penghentian sementara beberapa jadwal penerbangan, terkhusus untuk rute Singapura. Padahal sebelumnya Garuda telah berupaya untuk memangkasnya dari sebelas penerbangan per hari menjadi lima hingga tiga penerbangan per hari. Namun rencananya pihaknya akan kembali mengizinkan maskapai dengan hanya menerbangkan dua jadwal dalam satu hari.

 

Selain rute Singapura, Garuda juga akan memangkas penerbangan dari dan menuju Amsterdam mulai April ini. Jadwal regular dari seminggu enam kali, nantinya hanya empat kali penerbangan. Kendati begitu, sejumlah rute akan terus diterbangkan tanpa mengorbankan jadwal penerbangan yang sudah ada. Sejalan dengan rute internasional, penyesuaian juga dilakukan bagi rute domestik di sejumlah kota.

 

Walhasil, GIAA mengandangkan sekitar 21,5 persen dari total pesawat yang dioperasikan, agar bisa menghemat biaya operasional di masa pandemi ini. Rinciannya ada 30 unit pesawat yang diistirahatkan di hangar, angka tersebut tidak termasuk pesawat yang dioperasikan anak usahanya, Citilink Indonesia. Biasanya, Garuda Indonesia Group mengoperasikan 201 unit pesawat, dengan pembagian 139 unit dioperasikan oleh Garuda Indonesia, sedangkan 62 unit sisanya dioperasikan oleh Citilink Indonesia.

 

Sejauh ini, Irfan memastikan tak akan menyetop operasional maskapai, kecuali terdapat larangan oleh pemerintah dalam negeri, pemerintah regional, hingga pemerintah negara internasional yang dituju. Hal ini dikarenakan tak hanya mempertimbangkan kepentingan bisnis. Menurutnya, justru akan menjadi persoalan ketika masyarakat yang memiliki kepentingan bepergian justru tidak bisa dilayani.

 

“Semaksimal mungkin kami nggak ubah jadwal rutenya, tetapi kalau terlalu kosong juga akan menjadi tidak pas. Jadi memang harus kami pantau terus, kalau perlu kita kurangi kalau perlu tambah ya tambah,” pungkasnya.

 

Sumber: Bisnis.comTempo.co

Foto: ANTARA/Lucky R.

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU