Jakarta, BUMNInfo | Pihak Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) telah menunjuk PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) sebagai penanggung jawab proyek renovasi dan alih fungsi RSPJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat menjadi rumah sakit khusus virus corona atau Covid-19 tahap 1.
Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo mengatakan, pada pembangunan tahap 1 untuk renovasi dan alih fungsi RSPJ ini, emiten berkode saham WEGE ini mengerjakan pekerjaan mulai dari arsitektur, instalasi MEP dan finishing.
“Dalam proses renovasi dan alih fungsi RSPJ ini, WEGE mendapat permintaan khusus untuk membuat 70 kamar (ruang) untuk 70 tempat tidur dengan rincian 20 kamar Intensive Care Unit (ICU), 5 kamar Intalasi Gawat Darurat (IGD) dan 45 kamar lainnya untuk ruang isolasi,” terang Direktur Operasi I Rudy Hartono.
Tidak hanya ruang isolasi yang didesain khusus, nantinya semuanya menggunakan negative pressure room (ruang tekanan udara negatif) dan terpisah dari pasien lain untuk pengendalian penyebaran penyakit atau infeksi.
Secara umum, ruangan isolasi menggunakan tekanan udara negatif untuk membantu mencegah penyakit. Mulai dari koridor harus memiliki tekanan udara plus 2, lalu masuk ke anteroom (antar ruang) dengan tekanan udara plus 1, ruang isolasi sendiri memiliki tekanan udara minus 1 agar semua tekanan udara mulai dari koridor masuk ke ruang isolasi.
Ruangan toilet yang terdapat di dalam ruang isolasi memiliki tekanan udara minus 2, agar semuanya dapat terkendali dan diolah dengan perlakuan khusus sehingga udara yang keluar dari RSPJ sudah menjadi bersih. Tidak hanya udara, untuk limbah airnya pun diolah dengan perlakuan khusus sehingga aman ketika dibuang keluar dari rumah sakit.
Sementara untuk tahap 2, WEGE akan membangun rumah sakit lapangan menggunakan modular dengan kapasitas 90 tempat tidur.
Rumah sakit modular berlokasi di halaman Hotel Patra Jasa Jalan Ahmad Yani Jakarta Pusat ini, nantinya diperuntukkan sebagai observasi dengan standar seperti Rumah Sakit Khusus Corona di Pulau Galang, Batam. Pada tahap 2 pembangunan rumah sakit lapangan, WEGE akan mengerjakan struktur fondasi, arsitektur, pembangunan, MEP dan finishing.
WIKA Gedung sendiri merupakan salah satu daru enam entitas perusahaan BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA. Berdiri pada 24 Oktober 2008, WEGE memulai usaha di bidang konstruksi bangunan gedung dan memiliki reputasi sebagai perusahaan konstruksi terdepan di Indonesia.
Karena menjadi Perusahaan Terbuka, WEGE melantai di bursa saham dengan melaksanakan Initial Public Offering (IPO) pada 20 November 2017. Dengan pembagian sebesar 69,3 persen saham WEGE dimiliki oleh PT WIKA, 23,69 persen investor domestik, 6,31 persen investor asing, dan 0,7 persen koperasi karyawan WIKA.
Portofolio WIKA Gedung tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari bangunan akademis hingga bandar udara. Pihaknya telah membangun Rumah Sakit Universitas Indonesia di Depok, Jakarta International Velodrome di Rawamangun, hingga Bandara Internasional Sepinggan di Balikpapan. Proyek yang tengah dikerjakan antara lain pengembangan Bandara Internasional Sultan Hassanudin di Makassar dan Jakarta International Stadium yang akan digunakan sebagai kandang dari klub sepak bola Persija Jakarta.
Selain WIKA Gedung, lima anak usaha WIKA lainnya bergerak di bidang yang berbeda, meski konstruksi tetap menjadi sektor utama. PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) misalnya, berfokus di pembuatan beton pre-cast atau pra-cetak, dan PT Sarana Karya (SAKA) berfokus pada pertambangan dan pengolahan aspal.
Sementara PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) memiliki bisnis inti di bidang properti dan real estate, PT Wijaya Industri & Konstruksi (WIK) di bidang produk metal dan mengurusi perdagangan, serta PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK) di bidang ereksi dan instalasi mekanikal dan elektrikal untuk proyek industrial dan power plant.