Senin, 29 April 2024

Bank Mandiri Targetkan Transaksi E-Money Tembus Rp 13 Triliun di 2019

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan nilai transaksi uang elektronik atau e-money mencapai Rp 13 triliun hingga akhir 2019. Target ini naik 30-35% dibandingkan dengan tahun lalu.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan transaksi e-money ini sebagai salah satu dukungan terhadap gerakan non tunai selain sebagai tujuan bisnis perusahaan.

“Penggunaan uang tunai itu mahal. Kalau di Indonesia bisa berjalan cashless society, itu akan menekan biaya, menguntungkan semua pihak, nasabah dan Bi sebagai regulator,” ujarnya saat ditemui di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Saat ini, hampir 80% transaksi e-money Bank Mandiri dipergunakan untuk transportasi seperti tol, Transjakarta, Kereta Commuterline Indonesia (KCI) dan Moda Raya terpadu (MRT). Adapun jumlah kartu e-money saat ini mencapai lebih dari 19 juta.

“Total transaksi per bulan 18,63 juta transaksi. Untuk top up, hingga 96,3 juta, naik 10% dibanding tahun lalu,” jelasnya.
 
Sebagai informasi, Bank mandiri dan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau dikenal dengan LinkAja baru saja menandatangi kerjasama, di mana top up atau isi ulang e-money bisa dilakukan melalui aplikasi LinkAja. Kerja sama ini memang bertujuan untuk mengoptimalisasi jaringan pembayaran yang telah dimiliki masing-masing pihak serta mengakselerasi pencapaian keberhasilan gerakan nasional non-tunai.
 
Direktur Utama Finarya Danu Wicaksana mengemukakan, kerja sama strategis antara Bank Mandiri dan LinkAja merupakan wujud komitmen kami dalam akselerasi digitalisasi transaksi di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Gerakan non tunai di indonesia masih terhambat, Karena masih berpikir pakai uang tunai, dengan kerjasama ini diharapkan transaksi bisa meningkat,” tegasnya.

 
 

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU