Jakarta, BUMNinfo | Pintu masuk paling utama Indonesia, tidak heran jika Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi bandara tersibuk di Indonesia. Jumlah penumpang dari mancanegara yang masuk di Soekarno-Hatta terhitung sekitar 60-70 juta penumpang.
Sebagai operator bandara berkelas dunia, PT Angkasa Pura II harus pintar-pintar menyiasati potensi bisnis dari setiap lini yang ada. Seperti halnya pembangunan hotel di area Terminal 3 Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hotel yang dibangun dengan 150 unit kamar ini merupakan strategi AP II untuk menggenjot pendapatan dari bisnis anorganik, agar perseroan tidak terlalu bergantung dari bisnis organik.
“Operator bandara berkelas dunia harus mampu memanfaatkan potensi bisnis dari setiap lini, tidak hanya mengandalkan bisnis organik yakni pengelolaan bandara. Portofolio bisnis anorganik AP II sendiri dijalankan anak usaha hingga cucu usaha. Target pendapatan kami tahun ini dari bisnis anorganik mencapai Rp500 miliar,” Ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin.
Hotel bintang 3 yang dibangun di area Terminal 3 Domestik ini berada di bawah pengelolaan anak usaha AP II yakni PT Angkasa Pura Properti. Hotel ini nantinya akan dioperatori PT Hotel Indonesia Group, dan ditargetkan mulai dibuka dalam rangka soft opening pada 2020.
Dengan belanja modal sebesar Rp300 miliar untuk pembangunan hotel ini, AP II menandatangani perjanjian pembangunan hotel dengan kerja sama operasi (KSO) PT Wijaya Karya Tbk dan Wika Gedung. (2/5/19)
Selain di area Terminal 3 Domestik, saat ini juga sedang dibangun hotel bintang 4 di area Terminal 3 Internasional. Hotel yang hampir rampung ini rencananya mulai dibuka pada November 2019.
“Tidak sekedar untuk naik dan turun pesawat, Terminal 3 menjadi pusat kegiatan ekonomi dengan area komersial yang luas, co-working space, serta 2 hotel di area luar terminal, ditambah 1 hotel kapsul di dalam terminal,” jelas Muhammad Awaluddin.
Sumber : angkasapura2.co.id