Minggu, 5 Mei 2024

Ditugasi Impor Bertubi-tubi, Bulog Kewalahan?

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info l Perum Bulog bertubi-tubi menerima penugasan impor sejumlah komoditas pangan dasar. Tugas tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan dan menekan harga agar kembali stabil.

Saat ini, Bulog harus mendatangkan 500 ribu ton beras yang kini belum terealisasi sepenuhnya. Alih-alih bukannya menuntaskan tugas awal, Bulog justru ditunjuk pemerintah melaksanakan impor 350 ribu ton kedelai. 

Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas menyebut, penugasan pemerintah sudah sesuai dengan peran Bulog. Di mana, BUMN Pangan itu harus melakukan stabilisasi sehingga memenuhi kebutuhan pangan di pasar dalam negeri. 

“Posisi Bulog itu kan punya tugas ketersediaan, stabilisasi pasar,” ungkap Buwas, Selasa (17/1/2023). Bukan dua komoditas itu saja, pemerintah kembali berencana mengimpor 991.000 ton gula konsumsi atau gula kristal putih pada tahun ini. Namun, Keputusan BUMN sebagai pelaksana tugas harus diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas). 

Meski pemerintah masih harus membahas penunjukan BUMN sebagai pelaksana tugas, nampaknya Bulog sebagai BUMN Pangan yang bisa mendatangkan 991.000 ton gula kristal putih ke Indonesia. 

Asumsi tersebut didasarkan pada tupoksi Bulog dan Holding BUMN Pangan atau ID FOOD. Ada perbedaan mendasar antara kedua perusahaan pelat merah itu. Di mana, ID FOOD tidak bisa melakukan intervensi pasar manakala terjadi kenaikan harga pangan. Intervensi pasar hanya akan memberikan kerugian bagi perusahaan karena holding berorientasi pada komersialisasi. 

Artinya, aksi tersebut hanya bisa dilakukan oleh Bulog lantaran menjadi BUMN Pangan yang melaksanakan tugas pemerintah. Salah satunya dengan mengintervensi pasar melalui penyediaan komoditas dengan harga yang terjangkau atau murah.

Lantas, Bulog kewalahan dengan penugasan bertubi-tubi tersebut? Buwas mengklaim pihaknya tidak terbebani lantaran memiliki jaringan yang cukup kuat.

Termasuk soal anggaran, Buwas mengaku pihaknya cukup punya dana meski berasal dari pinjaman perbankan alias utang. 

“Tidak, Bulog tidak pernah kewalahan karena Bulog itu punya jaringan seluruh Indonesia. Kalo kita mau dikasih berapapun, kita siap aja, persoalannya dikasih penugasan atau tidak,” tutur dia. 

 

Sumber: idxchannel

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU