Jakarta, BUMNInfo | PT Brantas Abipraya (Persero) kembali menunjukkan eksistensinya sebagai perusahaan konstruksi milik negara yang berfokus pada pembangunan bendungan melalui proyek Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur. Bendungan ini dibangun sebagai insfrastruktur penunjang untuk Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Letaknya berada di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
“Pembangunan bendungan ini adalah salah satu bukti komitmen kami dalam mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Bendungan Sepaku Semoi ini memiliki daya tampung 11 juta meter kubik dengan debit air 2.500 liter per detik,” ujar Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Pembangunan bendungan ini direncanakan rampung pada pertengahan 2023 nanti. Jika dilihat, luas seluruhnya mencapai 378 hektar dengan tinggi hingga 25.000 meter dari pondasi dan panjang mencapai 450 meter. Bendungan ini juga termasuk dalam salah satu proyek strategis nasional (PSN) dan memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi objek wisata populer di Kalimantan Timur.
Tujuan Pembangunan Bendungan
Tujuan dari pembangunan Bendungan Sepaku Semoi adalah untuk menambah pasokan air baku di wilayah Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Dengan luas genangan mencapai sekitar 280 hektar, bendungan ini diperkirakan dapat menjadi supply air yang baik selama musim kemarau sehingga mengurangi resiko kekeringan lahan yang sebelumnya seringkali menghambat produktivitas pertanian di lingkungan setempat. Bukan hanya itu, bendungan ini pun mampu mereduksi hingga 55 persen banjir di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Tengin.
Proyek Brantas Abipraya Lainnya
Selain Bendungan Sepaku Semoi, sebelumnya Brantas Abipraya juga sudah pernah menggarap beberapa proyek bendungan dan irigasi yang menjadi bagian PSN. Beberapa di antaranya adalah Bendungan Bener di Purworejo-Jawa Tengah, Bendungan Semantok di Nganjuk-Jawa Timur (bendungan terpanjang se-Asia Tenggara), dan Bendungan Ciawi di Jawa Barat (bendungan kering pertama di Indonesia).
Sumber dan Dok: bumn.go.id