Senin, 29 April 2024

Gunakan Sistem Monitoring Digital Ketat, PLN Amankan Pasokan Batu Bara di Tengah Fluktuasi Harga

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memastikan bahwa pasokan batu bara untuk pembangkit-pembangkit di tanah air akan tetap aman meskipun terjadi fluktuasi harga di pasar internasional. Tingginya harga batu bara ini disebabkan oleh gejolak politik dunia. Namun, kestabilan pasokannya berhasil dipastikan PLN berkat langkah untuk mengubah sistem monitoring batu bara dan mentransformasikannya menjadi berbasis digital.

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir meminta agar PLN melakukan transformasi dalam tata kelola energi primer. 

“Kebutuhan batu bara untuk pasar domestik sudah aman di tengah situasi internasional yang fluktuatif ditambah adanya perang Rusia-Ukraina. PLN telah mengubah sistem pengadaan batu bara secara digital dan berkoordinasi dengan kami di Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM, sehingga pengadaan batu bara untuk penyediaan listrik kepada masyarakat tetap terjaga,” ujar Erick. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, dengan mengikuti arahan Menteri ESDM dan Menteri BUMN, mekanisme pasokan kebutuhan batu bara telah dibenahi oleh PLN. Hal itu dilakukan dengan menandatangani kontrak jangka panjang bersama monitor kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) yang terpantau secara digital dan terintegrasi dengan sistem database di Kementerian ESDM sebagai regulator dalam pertambangan batu bara. 

Selain itu, PLN dapat mengamankan pasokan batu bara di tingah fluktuasi harga juga berkat kebijakan pemerintah serta dukungan DPR Komisi VI dan Komisi VII yang tetap mematok harga DMO batu bara di angka USD70 per metric ton (MT). 

PLN juga telah melakukan perubahan paradigma dalam monitoring dan pengendalian pasokan batu bara secara seismik. Perubahan itu terlihat fokus yang semula berada pada pengawasan di titik bongkar (estimated time of arrival/ETA) menjadi berfokus pada titik muat/loading. 

Darmawan kembali menambahkan, pengawasan seperti ini tak hanya dilakukan secara fisik di lapangan, tetapi juga mengintegrasikannya dengan sistem pengawasan digital antara sistem PLN dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM. Sistem ini juga menyediakan informasi target loading yang terintegrasi dengan sistem di Ditjen Minerba yang mencatat realisasi loading dari setiap pemasok.

 

Sumber dan Dok: web.pln.co.id

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU