Jakarta, BUMNInfo | PT Bio Farma (Persero) berhasil menciptakan tes kit Covid-19 untuk metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Produk yang dinamakan Perseroan sebagai BioCov-19 ini ternyata sudah diincar negara lain untuk dipesan.
Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan I Bio Farma Sri Harsi Teteki menyatakan, sudah ada beberapa negara yang melirik dan memesan BioCov-19. Misalnya Singapura yang sudah memesan kit PCR buatan Bio Farma sejak BioCov-19 diluncurkan pada 20 Mei 2020. Tak hanya itu, negara-negara sahabat yang tergabung dalam Organisation of Islamic Cooperation (OIC) juga kompak memesan alat tes PCR buatan perusahaan pelat merah ini.
“Singapura, kemudian ada permintaan juga dari negara OIC karena kebetulan Bio Farma merupakan center of excellence untuk risetnya di OIC. Sehingga banyak dari negara sahabat yang juga menggunakan produk-produk vaksin kita,” ungkap Sri dilansir dari kumparan.
Sri merunut, ada 54 negara dalam OIC yang terus menjalin komunikasi terkait perkembangan industri farmasi, baik di dunia maupun negaranya masing-masing. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas kompetensi dari masing-masing negara agar bisa sejajar dengan negara maju lainnya.
Kendati demikian, permintaan dari luar negeri belum bisa dipenuhi. Pasalnya, menurut Sri, Bio Farma baru bisa memproduksi 50 ribu tes kit dalam seminggu, yang mana jumlah tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga Perseroan akan berfokus untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu.
“Kemarin memang ada dari luar negeri yang memesan, tapi melihat kapasitas produksi yang ada di kita dengan kebutuhan setiap bulannya di Indonesia sekitar 450 ribu per bulan. Kapasitas produksi kita kan baru mencapai 200 ribu kalau per minggu 50 ribu kan per bulan 200 ribu, jadi kami tetap berprinsip memprioritaskan kebutuhan dalam negeri dulu. Sehingga yang ekspor belum kami lakukan,” jelas Sri.
BioCov-19 akan dijual dengan harga Rp 325 ribu per tes kit belum termasuk pajak. Satu boks BioCov-19 berisi 30 tes kit. Keunggulan yang dimiliki dari alat pendeteksi virus SARS-Cov-2 ini adalah memiliki sensitivitas yang tinggi hampir 100 persen untuk mendeteksi Covid-19 karena didesain oleh target gen sesuai sequence virus yang ada Indonesia.
Foto: dok. Biofarma