Kamis, 18 April 2024

Penerbitan Surat Utang, Alternatif Pendanaan BUMN yang Trend di Awal Tahun 2021

ads-custom-5

Penerbitan surat utang dari kelompok Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nampak semarak di awal tahun ini. Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) per 30 November 2020, nilai penerbitan surat utang grup BUMN sepanjang tahun berjalan hanya mencapai sekitar Rp40 triliun. Realisasi ini turun lebih dari 50% dibandingkan periode yang sama pada 2019 yakni Rp84,1 triliun. 

Dilansir dari Bisnis.com, Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Niken Indriarsih memproyeksi emisi surat utang perusahaan plat merah pada tahun ini akan semakin ramai setelah pada 2020 total outstanding di bawah ekspektasi.

“[Emisi oleh BUMN] akan meningkat sejalan dengan naiknya anggaran infrastruktur pada 2021 dibandingkan dengan tahun lalu yang turun anggarannya akibat refocusing anggaran pemerintah untuk penanganan pandemi,” ujar Niken kepada Bisnis, Rabu (20/1/2021).

Adapun, hingga 18 Januari 2021, Pefindo telah mengantongi mandat penerbitan surat utang sebesar Rp32,2 triliun.

Sebanyak Rp18,01 triliun atau sekitar 55,9 persen dari total keseluruhan mandat merupakan rencana emisi oleh BUMN, sedangkan sisanya Rp14,19 triliun atau sekitar 44% berasal dari perusahaan non-BUMN.

Sepanjang 2021, Pefindo memproyeksi total emisi surat utang korporasi mencapai Rp140,77 triliun. Angka proyeksi itu lebih baik daripada realisasi outstanding surat utang korporasi 2020 yang hanya mencapai Rp96,6 triliun.

Berikut ini perusahaan BUMN yang telah menerbitkan surat utang pada kuartal I tahun 2021.⁣

Salah satu perusahaan BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), berencana menerbitkan surat utang dengan total nilai emisi mencapai Rp3 triliun. Surat utang tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I WIKA Tahap II Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp2,5 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wika Tahap II Tahun 2021 dengan total dana Rp500 miliar.⁣
⁣
WIKA akan menerbitkan obligasi dalam tiga seri antara lain Seri A dengan jumlah pokok Rp495 miliar dan tingkat bunga 8,50% per tahun dalam jangka waktu 3 tahun, Seri B ditawarkan dengan jumlah pokok Rp745,5 miliar dan tingkat bunga tetap sebesar 9,10% per tahun dalam jangka waktu 5 tahun. dan Seri C dengan jumlah pokok Rp1,25 triliun dan tingkat bunga tetap 9,75% per tahun bertenor 7 tahun.⁣
⁣
Tidak hanya obligasi, WIKA juga akan menerbitkan Sukuk Mudharabah dalam tiga seri, yaitu Seri A sebesar Rp134,3 miliar dengan bagi hasil 8,50% serta tenor 3 tahun, Sukuk Seri B sebesar Rp211,6 miliar dengan bagi hasil 9,10% per tahun serta tenor 5 tahun, dan sukuk seri C ditawarkan sebesar Rp154,1 miliar dengan bagi hasil 9,75% per tahun selama jangka waktu 7 tahun.⁣
⁣
Kedua, BUMN pembiayaan mikro, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM juga dalam proses penawaran awal pengumpulan pesanan (bookbuilding) obligasi berkelanjutan dengan target dana senilai Rp666,2 miliar. Obligasi PNM diterbitkan dalam tiga seri, yakni seri A sebesar Rp904,8 miliar dan kupon 6,5%, memiliki tenor 370 hari, seri B sebesar Rp 537 miliar dengan bunga 7,5% dan tenor 3 tahun, dan seri C senilai Rp292 miliar dengan bunga 8,75% dan tenor 5 tahun.⁣
⁣
Ketiga, BUMN pembiayaan sekunder perumahan, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan menerbitkan obligasi dan sukuk sebesar Rp 2 triliun untuk mendukung ekspansi pembiayaan perusahaan. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di BEI, Selasa (26/1/2021), SMF akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap V Tahun 2021 dengan nilai Rp1,9 triliun. Obligasi tersebut akan diterbitkan dalam dua seri yaitu seri A dengan nilai pokok Rp1,5 triliun, tingkat bunga 4,75% dan tenor 370 hari dan seri B diterbitkan dengan nilai pokok Rp400,66 miliar, tingkat bunga 5,75% dan tenor 3 tahun.⁣
⁣
Keempat, PT Pertamina (Persero) yang telah menerbitkan global bond bernilai total US$1,9 miliar atau setara dengan Rp26,6 triliun, dengan asumsi kurs Rp14.000. Surat utang yang dirilis terdiri atas Rp14,1 triliun untuk tenor 5 tahun dengan kupon 1,4%. Selain itu, surat utang yang diterbitkan berdenominasi Rp12,5 triliun untuk tenor 10 tahun dengan kupon 2,3%.⁣

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU