Selasa, 30 April 2024

Kemendag dan Bulog Jamin Pasokan Bahan Pokok Aman

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin ketersediaan bahan pangan pokok tersedia hingga memasuki Hari Raya Lebaran, meski pandemi virus corona masih mewabah di Indonesia. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto mengatakan, pihaknya akan terus memantau ketersediaan bahan pokok di seluruh Indonesia.

Suhanto pun menyatakan pemerintah pusat terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di tengah keadaan sulit saat ini karena mewabahnya virus corona di Indonesia. Saat ini harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok secara umum dalam kondisi normal.

“Dalam kondisi sulit atau darurat Covid-19 saat ini, Pemerintah berkomitmen menjaga keseimbangan permintaan dan pasokan bahan pokok sebagaimana selalu ditekankan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto sebagai penjabaran arahan Presiden Jokowi. Untuk itu, diharapkan dukungan dan peran serta dari seluruh pemangku kepentingan, agar langkah-langkah Kemendag dalam menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.

Suhanto menjelaskan, soal ketersediaan beras, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memastikan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) beras medium yang dilaksanakan sepanjang tahun hingga akhir Desember mendatang. Tidak hanya itu, jumlah yang dimiliki Bulog pun belum termasuk stok beras yang dikuasai pedagang dan petani atau masyarakat.

“Saat ini Bulog masih menguasai beras sebanyak 1,5 juta ton. Jadi kami pastikan stok beras aman,” ujar dia.

Untuk mempermudah pemerataan distribusi kepada masyarakat, Perum Bulog akan bekerjasama dengan ritel modern di seluruh Indonesia. Harapannya dengan kerjasama ini, beras medium dari Bulog dapat diakses masyarakat di ritel modern yang saat ini umumnya sudah ada di hampir seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Stabilisasi Daging Sapi

Selain beras, kebutuhan bahan pokok yang dipantau adalah daging sapi. Suhanto memastikan pihaknya telah mengeluarkan izin impor bagi Perum Bulog. Izin tersebut diberikan Kementerian Perdagangan terkait proses impor daging kerbau sebesar 170.000 ton.

“Pemerintah menugaskan BUMN dan Bulog untuk mengimpor daging dalam hal ini yang dilakukan oleh Bulog dan BUMN lainnya adalah daging kerbau sebanyak 170.000 ton dan saat ini untuk Bulog telah dikeluarkan izin impornya sedang dalam proses pemasukan daging kerbau tersebut,” ujar Suhanto.

Keputusan impor daging kerbau itu, menurut Suhanto, dilakukan berdasarkan keputusan yang diambil pada rapat koordinasi terbatas pada awal Maret lalu. Dalam rapat itu, kebijakan mengimpor daging kerbau dilakukan pemerintah untuk menekan lonjakan harga yang mungkin terjadi pada komoditas daging sapi jelang bulan Ramadhan.

“Untuk pasokan daging telah diputuskan pemerintah dalam rakortas tanggal 6 Maret 2020 dan tanggal 11 Maret 2020 bahwa dalam rangka stabilisasi harga daging sapi,” ungkap Suhanto.

Harapannya, daging yang tiba di Indonesia dan akan didistribusikan ke pasaran itu dapat menstabilkan harga daging sapi di pasaran dan menekan kemungkinan naiknya harga terutama menjelang bulan Ramadhan.

Pasokan bahan pangan lainnya juga akan diberi perhatian lebih. Antara lain, minyak goreng, terigu, kedelai, daging ayam, telur ayam, bawang merah, bawang putih, dan gula.

 

Sumber: Sindonews, TrubusKumparan

Foto: JIBI/Rachman

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU