Jakarta, BUMNInfo | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melansir statistik perbankan edisi Desember 2020. Dalam publikasi tersebut OJK menyampaikan perkembangan rasio kinerja bank di Tanah Air, termasuk pencapaian laba bersih bank.
Berdasarkan data OJK, total laba bersih bank umum tercatat sebesar Rp104,71 triliun pada tahun 2020. Jumlah tersebut, turun 33,08% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp156,48 triliun. Anjloknya laba bersih perbankan ini tidak terlepas dari upaya perbankan memperbesar cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebagai antisipasi kredit bermasalah akibat pandemi Covid-19. Namum bila dipetakan secara individual, tidak semua bank mengalami penurunan laba.
Pertumbuhan laba PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bahkan melesat sebesar 664,59% menjadi Rp1,60 triliun di tahun 2020, bandingkan dengan posisi laba BTN yang hanya mencapai Rp209,26 miliar di 2019. Mengacu pada statistik perbankan OJK maka pertumbuhan laba bank spesialis pembiayaan hunian merupakan yang tertinggi diantara 10 bank beraset terbesar di Tanah Air.
Wakil Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu menyampaikan, lompatan laba di 2020 merupakan buah dari keberhasilan BTN dalam menjalankan lima strategi. Strategi ini dikatakan Nixon akan dilanjutkan BTN di 2021 dalam rangka mengejar target laba sebesar Rp2,5 triliun – Rp2,8 triliun.
“Lima strategi yang dilakukan perseroan antara lain memaksimalkan penerapan good corporate governance (GCG), sentralisasi proses bisnis, penguatan permodalan dan pendanaan serta meningkatkan kualitas kredit dan meningkatkan efisiensi,”paparnya dalam paparan kinerja Perseroan belum lama ini.
Kembali pada peringkat pertumbuhan laba dalam Statistik Perbankan OJK disebutkan, setelah BTN urutan kedua, ditempati oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) dengan pertumbuhan laba bersih 0,32%. Hingga akhir Desember 2020 PNBN berhasil membukukan laba bersih Rp3,07 triliun, naik tipis dibandingkan periode yang sama 2019 sebesar Rp3,06 triliun.
Sumber: investor.id/finance
Foto: Ilustrasi Bank BTN