Jakarta, BUMN Info – Satelit Merah Putih 2 milik Telkom sukses memasuki slot orbit 113 derajat bujur timur (BT) sejak 3 Maret 2024 lalu. Yang terkini, ia berada dalam fase in orbit test (IOT).
Telkom menjelaskan, IOT terdiri atas proses antenna mapping serta tes performa payload agar ia bisa berkomunikasi dengan stasiun pengendali Telkomsat di Cibinong, Jawa Barat.
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, menargetkan satelit ini bisa beroperasi secara komersial pada awal April 2024. “Kalau bisa, kami juga berupaya agar dia beroperasi full lebih cepat pada akhir Maret ini,” kata Bogi di Jakarta, Jumat (15/3).
Ada tiga alasan utama Telkom meluncurkan Satelit Merah Putih 2. Yang pertama, kata Bogi, Indonesia negara kepulauan yang sejumlah lokasinya sulit untuk dibangun infrastruktur telekomunikasi darat. Oleh karena akses telekomunikasi di sana perlu ditopang oleh satelit.
Kedua, Telkom perlu mempertahankan slot orbit 113 derajat BT agar jangan sampai lepas ke pihak atau negara lain. “Orbital slot kalau sudah dikuasai oleh negara lain, sangat sulit untuk berpindah. Kita harus mempertahankan orbital slot milik Indonesia,” katanya.
Alasan ketiga, satelit dipandang sebagai infrastruktur telekomunikasi yang sangat strategis untuk ketahanan dan kedaulatan negara. Contohnya, ketika terjadi bencana, dan infrastruktur telekomunikasi darat lumpuh, maka pemerintah dapat mengaktifkan satelit untuk menopang akses telekomunikasi di sana.
Satelit Merah Putih 2 merupakan satelit berteknologi High Throughput Satellite (HTS) yang berarti ia bisa mengantarkan data dengan cepat. Dengan kapasitas 32 Gbps, dia membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-Band dan Ku-Band yang akan menjangkau seluruh area Indonesia.