Senin, 29 April 2024

Kembali Laris Manis! 11 Unit Pesawat N219 Buatan PTDI Dibeli Swasta

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info l Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan dan Direktur Utama PT Karya Logistik Indotama, Krishna Soejitno baru saja menandatangani Kontrak Jual Beli 11 (sebelas) Unit Pesawat Terbang N219 dengan konfigurasi angkut penumpang beserta kelengkapannya, termasuk Basic Integrated Logistic Support yang menyertai antara lain: pelatihan, publikasi teknis, dukungan teknisi, warranty, dukungan suku cadang dan ground support equipment, 03 November 2022.

Total harga kontrak jual beli 11 (sebelas) unit pesawat N219 adalah sebesar USD 80,5 Juta. Penandatanganan kontrak ini disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.

Pesawat N219 pertama rencananya akan diserahkan oleh PTDI kepada PT Karya Logistik Indotama pada 28 bulan setelah kontrak berlaku efektif, dan unit kedua sampai dengan unit kesebelas Pesawat N219 diserahkan secara bertahap pada setiap 4 (empat) bulan setelah Pesawat N219 sebelumnya.

Profil Pembeli

PT Karya Logistik Indotama (PT KLI) adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang Pertambangan, Perdagangan dan Logistik. Dirut PT KLI, Bapak Krishna Soejitno yang juga bertindak sebagai Pemimpin Hebitren (Hubungan Ekonomi dan Bisnis Pondok Pesantren), memiliki beberapa perusahaan lain di bidang energi. PT KLI akan memanfaatkan N219 untuk meningkatkan konektivitas penumpang dan logistik di daerah terpencil ke bandara yang lebih besar, misalnya: Haji, Umroh, Kegiatan Bisnis, dll.

Dalam rangka dukungan produk layanan purna jual, PTDI telah memiliki dan mengoperasikan fasilitas dan overhaul, termasuk bengkel avonics, electrical, instrument, transmission, hydraulic dan propeller. PTDI juga akan menyediakan 1 (satu) set publikasi untuk setiap pesawat terbang N219 sesuai dengan spesifikasi Air Transportation Association (ATA) Chapter dan menyediakan 1 (satu) orang Technical Assistance selama 6 (enam) bulan di fasilitas yang ditunjuk PT Karya Logistik Indotama.

Pesawat N219 yang telah mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 44,69%   merupakan hasil kerja sama PTDI dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (sebelumnya LAPAN) yang pada tanggal 16 Agustus 2017 telah melakukan uji terbang perdana dan pada tanggal 10 November 2017 diberi nama “Nurtanio” oleh Presiden RI, Joko Widodo, hingga akhirnya berhasil memperoleh Type Certificate (TC) pada tanggal    22 Desember 2020 yang diterbitkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil, dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU), Kementerian Perhubungan RI.

Sehebat Apa N219?

N219 menyimpan kecanggihan luar biasa, bahkan lebih baik dari pesawat sejenis buatan asing. Pesawat ini memiliki kemampuan untuk menjangkau daerah terpencil dengan daya tampung penumpang hingga 19 orang dengan kabin yang luas.

Pesawat N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam. Dengan kelebihan tersebut, pesawat ini juga lebih murah dibandingkan pesawat sejenisnya, yaitu Twin Otter. Pesawat N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun pesawat masih bisa terkontrol, ini penting terutama saat memasuki wilayah tebing dan pegunungan. 

Dapur pacu pesawat buatan Bandung ini dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP dan dilengkapi dengan Hartzell 4-Blade Metal Propeller. Pesawat N219 mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat mendarat. Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot. (mkj/ang)

 

Sumber: indonesian-aerospace.comdetik.com/

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU