Kamis, 2 Mei 2024

PGN Bukukan Pendapatan Rp 31,51 Triliun Pada Triwulan Ke III-2020

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) membukukan penurunan laba bersih 58,75% secara tahunan pada kuartal III/2020. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020, PGN membukukan pendapatan senilai US$2,15 miliar per 30 September 2020. Realisasi itu turun 23,49% dari US$2,81 miliar periode yang sama tahun lalu. PGN membukukan laba bersih US$53,35 juta pada kuartal III/2020. Pencapaian itu turun 58% dibandingkan angka pada 30 September 2019 dengan US$129,10 juta.

 

Manajemen PGN menjelaskan bahwa pendapatan yang dibukukan sekitar Rp31,51 triliun pada kuartal III/2020. Nilai itu mengacu kepada kurs tengah rerata kuartal III/2020 Rp14.647 per dolar Amerika Serikat. Pendapatan sebagian besar berasal dari kinerja operasional penjualan gas. Dengan demikian, perseroan mencatat laba operasi sebesar US$315,49 juta dan EBITDA US$601,91 juta.

 

“Di tengah tekanan kinerja dikarenakan kondisi eksternal, PGN tetap berupaya menjaga kinerja operasional dan keuangan khususnya dalam melayani kebutuhan gas bumi nasional,” ungkap Direktur Keuangan PGN Arie Nobelta Kaban dalam keterangan tertulis, Jumat (27/11/2020).

 

Ia juga menjelaskan, harga migas dunia masih belum naik. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga masih fluktuatif. Triple shock tersebut berpengaruh kepada bisnis PGN yaitu demand terhadap gas bumi, sektor hulu yang tergantung pada market terutama harga minyak dan gas, serta harga LNG.

 

Perseroan mencatat, selama periode Januari-September 2020, PGN berhasil menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 BBTUD, volume transmisi sebesar 1.276 MMSCfD, lifting minyak dan gas sebesar 5.260 MBOE, transportasi minyak sebesar 2.780 MBOE, pemrosesan LPG sebesar 34.206 TON, dan regasifikasi sebesar 93 BBTUD.

 

Walaupun terdapat pengaruh kondisi perekonomian saat ini, namun penurunan pendapatan dapat diikuti dengan penurunan beban pokok pendapatannya. Di samping itu sepanjang sembilan bulan di tahun ini, perseroan telah melakukan upaya upaya efisiensi sehingga beban usaha perseroan dapat menurun sebesar US$ 107,5 juta. Hal ini menunjukkan bisnis inti PGN dalam bisnis gas bumi dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini. Faktor-faktor tersebut menyebabkan laba konsolidasi yang diatribusikan ke entitas induk pada Triwulan III tahun 2020 menjadi sebesar US$ 53,3 juta. Untuk saat ini sampai dengan akhir tahun, manajemen berupaya maksimal untuk meningkatkan pendapatan perseroan dan tetap disertai dengan efisiensi dari sisi biaya, sehingga di akhir tahun diharapkan kinerja keuangan menjadi lebih baik.

 

Arie menjelaskan untuk posisi keuangan PGN konsolidasi saat ini dalam kondisi cukup baik dengan posisi Kas dan Setara Kas per 30 September 2020 sebesar US$ 1,19 miliar. Posisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 yaitu sebesar US$ 1,04 miliar.

 

“Demikian juga kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya, masih baik dengan Current Ratio per 30 September 2020 sebesar 268%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan Current Ratio per 31 Desember 2019 sebesar US$ 197%,” ucapnya.

 

PGN terus berupaya untuk mengoptimalkan setiap peluang yang ada untuk memperkuat bisnis perusahaan. Pembangunan infrastruktur gas bumi untuk menjangkau pasar-pasar baru terus dilakukan di berbagai daerah. PGN juga melibat anak perusahaan maupun afiliasi untuk menyediakan layanan terintegrasi yang yang mengedepankan kemudahan untuk pelanggan.

 

Sumber: Bisnis IndonesiaDetik

Foto: dok. PGN

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU