Jumat, 29 Maret 2024

Pertamina Kerjasama dengan ITB dan Pupuk Kujang untuk Bangun Pabrik Katalis Nasional

ads-custom-5

Bandung, BUMNInfo | PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Pupuk Kujang (Persero) akan mendirikan perusahaan patungan (joint venture) untuk membangun pabrik katalis nasional pertama di Indonesia. Penandatanganan perjanjian kerja sama telah dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Plt. Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Rita Widayati dan Direktur Utama PT Rekacipta Inovasi ITB Alam Indrawan, yang dilaksanakan di Aula Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Rabu (29/7).

 

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan pemanfaatan new and renewable energy merupakan target Pemerintah. Di samping dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional, kerja sama ini juga bertujuan untuk mengurangi tekanan ekonomi karena impor bahan bakar.

 

“Saat ini, kita memiliki tiga proyek strategis nasional, diantaranya di Kilang Dumai yang sudah meghasilkan D100 sebagai sebagai langkah awal. Ada lagi di Kilang Cilacap yang akan menghasilkan biodiesel dan saat ini pabrik katalis yang ditargetkan selesai tahun 2021. Marilah bersama-sama mendukung program strategis nasional demi ketahanan energi kita,” ungkap Arifin.

 

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan penandatangan kerja sama BUMN dengan ITB ini, merupakan peletakan pondasi agar perekonomian nasional ke depan lebih stabil.

 

“Dengan pengembangan bioenergy, kita bisa mengurangi ketergantungan kepada import BBM,” ujar Bambang.

 

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat, sehingga ketahanan energi adalah suatu keharusan. Ia merasa merupakan momentum yang sangat tepat ketika Pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan untuk mulai melakukan transisi ke arah energi baru dan terbarukan.

 

Nicke menegaskan, di dunia juga terjadi tren global dari sisi energi, di mana mulai dari 2030 pertumbuhan dari energi baru dan terbarukan ini akan lebih tinggi dibandingkan energi fosil. Oleh karena itu, tepat sepuluh tahun sebelumnya, Pertamina menetapkan tonggak bersejarah untuk mulai menyiapkan pabrik katalis merah putih untuk mengoptimalkan pengembangan bioenergy di Indonesia.

 

“Dengan tren ini, Pertamina telah menetapkan visi ke depan untuk melakukan transisi energi dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Dan sawit adalah salah satu sumber daya alam yang sangat banyak di Indonesia sehingga bioenergy yang akan banyak kita kembangkan adalah berbahan dasar sawit,” jelasnya.

 

Lanjutnya, pembangunan pabrik katalis ini sekaligus juga akan mendorong TKDN di industri migas dan industri kimia. Selanjutnya, banyak jenis katalis juga akan ditemukan, sehingga dengan pabrik ini Indonesia bisa memproduksi banyak katalis dari dalam negeri.

 

“Target marketnya sudah ada, kita komitmen membuka kilang untuk uji coba, dan juga Pertamina memiliki komitmen untuk melakukan investasi di pabrik katalis merah putih. Mudah-mudahan ini semua bisa meningkatkan industri nasional dan menyerap tenaga kerja yang banyak,” pungkas Nicke.

 

Sumber: Kontan.co.idCNBC Indonesia

Foto: dok. Pertamina

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU