Sebagai pembanding, perolehan kontrak ADHI di bulan Januari tahun 2020 lalu berjumlah Rp 0,4 triliun (di luar pajak). Dengan demikian, terdapat kenaikan perolehan kontrak baru sekitar 175% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada perolehan kontrak baru ADHI di bulan Januari 2021.
Dilihat berdasarkan lini bisnisnya, perolehan kontrak baru ADHI pada bulan Januari 2021, didominasi oleh kontrak baru pada lini bisnis konstruksi & energi dengan porsi kontribusi sebesar 93%. Sisanya berasal dari kontrak baru pada lini bisnis properti sebesar 6%, dan lini bisnis lainnya.
Berdasarkan tipe pekerjaannya, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 63% dan proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek EPC sebesar 37%.
Sementara itu, dilihat berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru terdiri atas kontrak dari pemerintah sebesar 77%, BUMN sebesar 6%, dan swasta sebesar 18%.
Sebelumnya, ADHI juga memiliki carry over kontrak dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp34,9 triliun (di luar pajak). Dengan adanya perolehan kontrak baru di bulan Januari 2021, maka nilai total order book ADHI sampai dengan Januari 2021 mencapai Rp 36,0 triliun (di luar pajak).