Minggu, 28 April 2024

PGN Selesaikan Infrastruktur Gas PLTMG Sorong

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 13 Tahun 2020 untuk optimalisasi penggunaan gas pada pembangkit listrik di Indonesia, PT Perta Daya Gas (PDG) sebagai anak usaha dari PT Pertamina Gas dan PT Indonesia Power pada hari ini (24/12) telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa gas ke PLTMG MPP Sorong 50 MW yang ditandai dengan ceremonial last bolt connection yang dilaksanakan secara langsung di PLTMG Sorong, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong Papua Barat secara virtual melalui video conference.

Infrastruktur gas yang dibangun oleh PDG berupa pipa gas sepanjang 3,7 km dari lokasi MRS milik PT Malamoi Olom Wobok di area Kawasan Ekonomi Khusus Sorong hingga ke titik tie-in di PLTMG MPP Sorong. Dengan terbangunnya pipa gas tersebut maka PLTMG MPP Sorong akan mendapatkan pasokan gas sebagai pengganti High Speed Diesel (HSD).

Dengan diselesaikannya infrastruktur gas, maka PLTMG MPP Sorong kini menjadi pionir dari pelaksanaan program pemerintah dalam Kepmen ESDM No. 13 Tahun 2020. Hal ini tentunya sejalan dengan penugasan dari PT Perusahaan Gas Negara selaku Subholding Gas dalam program Quick Win Kementerian ESDM dalam upaya memenuhi komitmen energi gas untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Proses Ceremony of Last Bolt Connection ini merupakan tahap lanjutan setelah dilaksanakannya Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) oleh PT Indonesia Power dengan BUMD, PT Malamoi Olom Wobok pada tanggal 16 Oktober 2020 serta Perjanjian Pengangkutan Gas pada tanggal 3 Desember 2020 antara PT Indonesia Power dan PT Perta Daya Gas.

Bupati Sorong Johny Kamuru, menyambut gembira dan berterima kasih atas diselesaikannya proyek ini.

“Masyarakat Sorong sangat mengapresiasi proyek konstruksi PLTMG MPP Sorong ini, karena akan mampu membawa manfaat nyata bagi masyarakat setempat Papua, khususnya Sorong,” ujar Johny.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini yang wakilkan oleh Direktur Energi Primer Rudy Hendra Prastowo, menyampaikan bahwa proyek yang dijalankan ini merupakan komitmen PLN guna menekan Biaya Pokok Produksi (BPP Listrik) dan melaksanakan penugasan dari Pemerintah sesuai KepMen No. 13 Tahun 2020. Hal senada pun diungkapkan oleh Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk Suko Hartono.

“Kami juga berharap, sinergi antara Pertamina Group dan PLN dapat semakin memperkuat peran dalam melayani masyarakat dengan segenap portofolio dan kompetensi yang dimiliki. Bagi kami Subholding Gas, tentu ini menjadi peluang besar bagi kami dalam rangka meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan gas bumi,” tutur Suko.

Adapun beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan setelah soft launching ini diantaranya commisioning infrastruktur pipa gas akan dilaksanakan pada pada 31 Desember 2020 sampai dengan 17 Januari 2021, commissioning MRS pada 5 sampai dengan 17 Januari 2021, first gas firing pada 18 Januari 2021. Setelah itu akan dilanjutkan  dengan commissioning peralihan mesin pembangkit Unit 1 sampai dengan Unit 5 secara bertahap dari penggunaan BBM menjadi gas.

 

Sumber: RepublikaMedcom

Foto: dok. Petra Daya Gas

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU