Jumat, 29 Maret 2024

Transformasi Digital Waskita Karya Dukung Industri 4.0

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah melakukan transformasi digital dalam mendukung era bisnis industri 4.0 dan adaptasi new normal. Transformasi ini berupa peluncuran digital twin yang terintegrasi antara teknologi building information modeling (BIM) dan sistem informasi geospasial atau geospatial information system (GIS). Digital Twin yang bisa disebut juga sebagai Kembaran Digital merupakan representasi dari setiap konstruksi yang dibangun Waskita yang bertujuan untuk disimulasikan kepada skenario dan informasi aktual di lapangan, sehingga optimalisasi dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tepat dan segera. Program integrasi GIS dalam rangkaian proses transformasi digital ini merupakan hasil kerjasama Waskita dengan Esri Indonesia sebagai penyedia solusi geospasial terbesar di Tanah Air.

 

Transformasi digital Waskita Karya diawali dengan implementasi di lini usaha kontruksi jalan tol dalam mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dan percepatan pembangunan infrastruktur. Sukses melakukan transformasi digital konstruksi, transformasi dilanjutkan untuk mendukung diversifikasi usaha dalam bidang properti, utiliti dan manufaktur. Pengembangan GIS berbasis web ini merupakan bagian dari kemajuan Waskita Karya dalam implementasi teknologi digital dalam peningkatan efisiensi dan efektifitas usaha. Pengembangan bisnis emiten berkode saham WSKT ini berkelanjutan dengan didukung oleh teknologi digital adalah bagian dari realisasi program strategis perusahaan dalam mendukung digitalisasi proses bisnis Waskita Group serta rantai pasoknya yang terintegrasi.

 

Program ini selain menjadi prasyarat ke depan bagi proyek, juga bermanfaat bagi peningkatan akurasi dan kecepatan penyampaian informasi dalam proses perencanaan produksi, pengendalian, pengambilan keputusan, serta evaluasi yang berbasiskan data atau data driven decision making.

 

“Visi transformasi digital manajemen Waskita dalam pemanfaatan teknologi 4.0, digital twin dan geospasial merupakan inovasi nyata kemajuan BUMN di era digital. Rencana ekspansi bisnis serta inisiasi pengembangan operasi berbasis big data dan teknologi di Waskita diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Karya ini merupakan hasil kerja dari putra putri bangsa di Waskita yang berpikiran maju dan progresif. Selamat atas diluncurkannya GIS-GeoBIM pertama di Indonesia,” kata Director of Human Capital Management & System Development PT Waskita Karya (Persero) Tbk Hadjar Seti Adji.

 

CEO dari Esri Indonesia Dr. Achmad Istamar juga mengungkapkan bahwa karya ini sekaligus merupakan hasil karya Geo-BIM pertama di Indonesia yang diterapkan untuk industri konstruksi. Karya ini selain merupakan inovasi teknologi 4.0 juga diluncurkan dalam momentum yang tepat dalam mendukung pemulihan ekonomi, guna mengoptimalkan perencanaan dan eksekusi proyek infrastruktur dengan berbagai pertimbangan terkait pandemi.

 

Dengan mengupayakan adanya inovasi salah satunya dengan hadrinya GIS-GeoBIM, maka Waskita berkomitmen akan terus menjaga keberlangsungan bisnis ke depan. Terlebih, Waskita memproyeksikan potensi pengembangan bisnis dalam beberapa tahun ke depan mencapai kurang lebih Rp92 triliun.

 

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, potensi pengembangan bisnis dalam lima tahun ke depan tersebut meliputi proyek di Jawa yakni infrastruktur, konektivitas, dan pipanisasi senilai Rp49 triliun. Selanjutnya, potensi proyek di Kalimantan Timur dan Sulawesi untuk infrastruktur konektivitas dan EPC senilai Rp20 triliun. Serta, nilai proyek yang dikembangkan oleh entitas anak usaha, PT Waskita Realty yakni Waskita Modern Realti (Jawa Barat). Dalam hal ini Waskita Realty bermitra dengan Grup Modern Land akan mengembangkan kawasan seluas 600 hektare yang akan diperuntukan sebagai hunian dan commercial center.

 

Waskita yang tergabung dalam konsorsium bersama dengan BUMN lain yaitu Jasa Marga, Adhi Karya, Pembangunan Perumahan, dan Brantas Abipraya juga direncanakan melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen.

 

“Proyek tol sepanjang 75,8 KM tersebut memiliki nilai investasi sebesar kurang lebih Rp14 triliun,” kata Destiawan.

 

Ia juga mengimbuh, untuk proyek pengembangan bisnis, pihaknya menghitung akan muncul total potensi bisnis senilai Rp 92 triliun. Ditambah Perseroan yang saat ini berambisi untuk melakukan ekspansi lebih masif ke pasar luar negeri yang diproyeksikan senilai Rp 71 triliun, antara lain ke Timur Tengah, Afrika serta, potensi pasar Asia Tenggara dan Asia Selatan.

 

Adapun untuk tahun ini, Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp26,8 triliun. Hingga Oktober 2020, raihan kontrak baru mencapai Rp 15 triliun. Raihan nilai kontrak baru paling besar berasal dari pembangunan tol, bendungan, irigasi, perkuatan pantai di DKI, Sewerage di Jambi dan gedung.

 

analisis big data

 

Sumber: Liputan6Waskita

Foto: Istimewa

Infografis: BUMNINFO/Naufal Anjani

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU