Sabtu, 27 April 2024

Bio Farma Siap Optimalkan Produksi RT-PCR di Lab Flu Burung

ads-custom-5

Bandung, BUMNInfo | Bio Farma berencana untuk memanfaatkan fasilitas produksi flu burung yang berada di kawasan Bio Farma, untuk membantu penanganan Covid-19. Fasilitas produksi untuk produk tersebut, akan memanfaatkan fasilitas produksi vaksin Flu Burung, yang terletak di kawasan Bio Farma, dan Kawasan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, yang sampai dengan saat ini masih dalam proses penyerahan dari Kementerian Kesehatan RI kepada Bio Farma.

 

Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, bersama dengan anggota holding BUMN farmasi lainnya yaitu PT Kimia Farma, Tbk dan PT Indofarma, Tbk terus menyediakan obat, yang sudah masuk ke protokol pemerintah yang sudah mampu diproduksi sendiri seperti Chloroquine, Hidrocholoroquine.

 

Sedangkan Bio Farma sendiri, sudah menyiapkan lima skenario untuk menangani Covid- 19 antara lain pembuatan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri khususnya pada masa pandemik COVID-19, pengembangan vaksin Covid-19, dukungan terapi plasma konvalesen, pembuatan Virus Transport Media (VTM), pembuatan Mobile Laboratorium BSL3.

 

Pada Mei lalu, Bio Farma sudah mampu memproduksi sendiri RT-PCR test kit, yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dalam kegiatan Hari Kebangkitan Nasional. Sampai dengan minggu ketiga Juni 2020 total sudah sebanyak 140 ribu kit yang dihasikan, dan sudah dikirimkan ke seluruh pelosok Indonesia.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam acara kunjungan kerja Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Efendy dan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto pada Sabtu (20/6).

 

RT PCR sendiri merupakan bagian dari kolaborasi antara Bio Farma, dengan star-up Nusatics dibawah koordinasi BPPT/Ristek-BRIN dalam gerakan Indonesia Pasti Bisa. Bio Farma dengan kompetensi dalam bidang bioteknologi memiliki tugas tidak hanya untuk memproduksi saja namun juga untuk validasi, regristrasi dan distribusi RT PCR ke seluruh pelosok Indonesia.

 

“Saat ini, Bio Farma mampu memproduksi sebanyak 50 ribu kit per minggu dengan menggunakan fasilitas yang sekarang berlokasi di kawasan Bio Farma. Apabila fasilitas produksi eks produksi vaksin flu burung dapat difungsikan, Bio Farma diharapkan akan mampu secara rutin memproduksi RT PCR sesuai dengan kebutuhan nasional, yaitu sebayak 20 ribu kit per hari atau 700 ribu kit per bulan,” ujar Honesti.

 

Dalam sambutannya Terawan Agus Putranto menekankan diperlukan adanya percepatan untuk penanganan Covid-19 seperti fasilitas produksi RT – PCR, maupun vaksin Covi-19, pihaknya mendukung Bio Farma untuk mempercepat pemanfaatan fasilitas produksi vaksin flu burung.

 

“Kami dari Kemenkes berharap Bio Farma mampu untuk memproduksi RT-PCR hingga 700 ribu kit per bulannya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Bio Farma, yang saat ini masih berada di bawah Kementerian Kesehatan, kami siap membantu Bio Farma untuk melakukan upaya percepatan pengalihan fasilitas produksi vaksin flu burung dari Kementerian Kesehatan ke Bio Farma,” ujar Terawan.

 

Sementara itu Muhadjir Efendy menyampaikan apresiasi kepada Bio Farma yang sudah bisa memproduksi sendiri RT PCR untuk memenuhi kebutuhan nasional, diharapkan Bio Farma bisa terus menambah kapasitas produksinya.

 

“Peningkatan kapasitas produksi untuk RT-PCR tersebut memang diperlukan mengingat kebutuhan dalam negeri yang besar juga. Kami mengapresiasi keampuan Bio Farma yang sudah mampu memproduksi sendiri RT-PCR. untuk penambahan fasilitas produksi, bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada sekarang, maupun memanfaatkan di tempat lain seperti di Balitbangkes”,  imbuh Muhadjir.

 

Sumber: GatraCNN Indonesia

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU