Minggu, 28 April 2024

Dukung New Normal, Bank BTN Ajak Pengembang Bangun Rumah Rakyat

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN bersiap melaksanakan protokol baru dalam kondisi pandemi Covid-19 dengan kebiasaan baru atau new normal.

 

Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury mengatakan, bersama dengan pengembang Bank BTN bersiap menyambut The New Normal tersebut, Bank BTN membuka diri bersinergi dan berkolaborasi dengan mitra kerja.  Khususnya kepada para pengembang dalam membuat strategi agar tetap bertahan dalam menjalankan bisnis terkait bidang properti di tengah pandemi ini.

 

“Kami telah membuktikan selama ini Bank BTN menjadi pendamping setia para pelaku bisnis properti terutama para pengembang yang membangun rumah khususnya untuk masyarakat MBR,” kata Pahala.

 

Di tengah pandemi berlangsung, perseroan juga menunjukkan komitmen sebagai bank yang terbesar dalam menyalurkan KPR subsidi maupun non subsidi. Tercatat hingga April 2020 penyaluran KPR Subsidi Bank BTN telah menembus 105 persen dari target atau telah terealisasi sebanyak 26.836 unit.

 

Pencapaian tersebut merupakan realisasi 99 persen atau sebesar Rp3,57 triliun dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan melalui Bank BTN.

 

“Mulai Mei 2020 Bank BTN sudah siap menyalurkan SSB dengan target 146.000 unit diharapkan dapat terserap semua di tahun ini,” ujarnya.

 

Menurut Pahala, BTN pada masa pandemi Covid-19 telah membantu bisnis properti tanah air agar tetap terus berjalan dengan dukungan antara lain adanya tambahan likuiditas untuk penyerapan kuota SSB, melakukan perbaikan business process terutama untuk calon debitur ASN, TNI, Polri, BUMN kolektif maupun payroll. Selain ini juga telah memberikan relaksasi penyerapan KPR BTN Subsidi untuk menjaga pertumbuhan realisasi KPR Subsidi.

 

“Kita siap melakukan perbaikan untuk kemajuan bisnis properti sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah. Banyak hal yang sudah dilakukan untuk mendukung penyerapan produk pengembang dengan menyiapkan produk dan layanan berbasis digital. Makin banyak kemudahan, masyarakat juga akan dengan cepat mengakses produk-produk rumah yang dijual pengembang melalui portal rumah online yang sudah disiapkan BTN termasuk dalam hal ini proses KPR dapat dilakukan secara online,” ungkapnya.

 

Menurut Pahala, The New Normal harus dijawab dengan sinergi dan kolaborasi untuk terus membangun rumah dan BTN siap mendukung. Untuk itu BTN berharap adanya kolaborasi kuat antara bank dan pengembang perumahan yang menjadi kunci utama untuk mendorong sektor properti di Indonesia bangkit. Ia menganggap ini adalah momentum untuk mendorong percepatan membangun rumah sebagai dukungan atas program sejuta rumah yang diinisiasi Presiden Joko Widodo sejak 2015 lalu.

 

Sementara itu Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida menyampaikan sejumlah usulan kepada pemerintah agar para pengembang diberikan keringanan dan penghapusan pajak PPH 21 serta restrukturisasi kredit bagi para developer.

 

“Untuk perbankan, kami harapkan ada keringanan suku bunga kredit konstruksi bagi pengembang yang membangun perumahan untuk MBR. Selain itu juga meminta perbankan siap menerapkan mekanisme akad kredit secara virtual selama PSBB diberlakukan,” ujar Totok.

 

Senada dengan REI, Ketua Himperra Harry Endang Kawidjaja meminta relaksasi agar anggotanya dapat terus membangun rumah untuk rakyat, dimana hal yang utama adalah sinergi dari perbankan dan pengembang.

 

“Asosiasi dapat bersatu melobi pemerintah membuat skema pembiayaan khusus pandemi, bagaimana ke depan kita terus dapat membangun rumah untuk mendukung program pemerintah,” urainya.

 

Sementara itu Pengamat Properti dari IPW, Ali Tranghada memerikan dukungan kepada Bank BTN untuk membuka diri bersama pengembang maju di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini sedang menjadi masalah bangsa.

 

“Sudah saatnya bersama untuk menyelesaikan masalah dan tetap survive. Untuk itu pengembang perlu menata ulang anggaran keuangannya antara lain melakukan efisiensi perusahaan, menjaga cash flow, dana cadangan dan jika diperlukan meminta kebijakan restrukturisasi kepada perbankan,” tutupnya.

 

Sumber: Kontan.co.idBisnis Jakarta

Foto: Istimewa

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU