Senin, 29 April 2024

Antisipasi Dampak Covid-19, Waskita Karya Rencanakan Pangkas Capex

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berencana akan memangkas arus kas untuk belanja modal pada tahun ini. Hal ini dilakukan untuk menghadapi potensi dampak bisnis yang ditimbulkan akibat penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

 

Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menyatakan, BUMN konstruksi tersebut masih merancang metode pemangkasan belanja modal yang pas untuk tahun ini. Menurutnya, kemungkinan pengurangan belanja modal akan dilakukan di sektor investasi untuk penyelesaian jalan tol.

 

“Sementara ini masih dievaluasi, kami masih menggunakan rencana awal. Tahun ini belanja modal terbesar kami adalah untuk investasi penyelesaian jalan tol sebesar Rp16 triliun, nah ini yang kami review,” jelas Haris.

 

Kendati telah berantisipasi, emiten berkode saham WSKT itu sebenarnya masih memiliki posisi arus kas yang cukup baik. Itu artinya perseroan masih bisa melunasi sejumlah kewajiban perseroan saat ini.

 

Menurut Haris, upaya mendatangkan kas besar bagi perseroan lewat divestasi juga masih bisa berjalan. Dia mengharapkan target divestasi sebanyak empat hingga enam konsesi ruas jalan tol dapat tercapai pada tahun ini.

 

“Divestasi masih on going, dengan empat investor potensial baru yang tertarik pada konsesi milik WTTR (PT Waskita Transjawa Tol Road). Target tahun ini rampung,” ujarnya.

 

Pada tahun ini, perseroan mengalokasikan sekitar Rp19 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Selain untuk penyelesaian sejumlah proyek jalan tol, alokasi ini dikucurkan untuk pembangunan proyek infrastrutkur lainnya seperti pelabuhan dan bandara.

 

Perseroan memiliki 16 konsesi jalan tol melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR). Dari seluruh konsesi yang dimiliki, sembilan ruas di antaranya sudah beroperasi secara komersial dan tujuh lainnya dalam tahap pembangunan.

 

Baru-baru ini, WTR membeli saham PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) melalui reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). WTR memborong 143.218 saham WTTR melalui RDPT senilai Rp 467,43 miliar.

 

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti mengatakan, transaksi tersebut dilakukan pada 1 April 2020. WTR membeli saham WTTR dari PT Bank Mega Tbk (MEGA) selaku bank kustodian RDPT ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa.

 

Dengan adanya jual beli sebagian kepemilikan saham, maka struktur kepemilikan saham WTTR mengalami perubahan. Kini, WTR menjadi pemegang sebesar 39,49% saham WTTR atau senilai Rp 1,19 triliun. Kemudian saham RDPT mencapai 60,5% atau senilai Rp 1,82 triliun dan Koperasi Waskita memiliki satu saham senilai Rp 1 juta.

 

“Transaksi jual beli kepemilikan hak atas saham antara WTR dan RDPT pada WTTR tidak berdampak pada kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan sebagai pemegang saham mayoritas WTR,” jelas dia dalam keterangan resmi pada akhir pekan lalu.

 

Sementara itu, WTR merupakan anak usaha Waskita Karya dengan kepemilikan saham sebesar 80,56%. Sedangkan WTTR merupakan anak usaha WTR dengan kepemilikan saham sebesar 34,75% atau senilai Rp 1,04 triliun.

 

Sumber: Bisnis.comInvestor Daily

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU