Jumat, 26 April 2024

Panen Demplot Pupuk Kaltim di Ponorogo dan Madiun Meningkat 20% Lebih, di Lombok naik Hampir 60%

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) atau Pupuk Kaltim berhasil meningkatkan volume panen padi dari demonstrasi plot (demplot) di berbagai daerah. Ada yang meningkat lebih dari 20%, bahkan ada yang melonjak sampai hampir 50%.

 

Misalnya di Desa Ngabar, Ponorogo, para petani berbahagia sebab setelah mendapatkan pendampingan dari Pupuk Kaltim bersama dengan PPL setempat, mampu meningkat menjadi 1,25 ton per kotak atau 8,77 ton per hektarnya.

 

Menurut Pimpinan Pemasaran Pupuk Kaltim wilayah Ponorogo, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan Ervin Prasetyo, hasil tersebut didapat karena menggunakan pupuk non subsidi produk dari Pupuk Kaltim yang terdiri dari Urea, NPK Pelangi tripel 16 dan Hayati Ecofert. Sebelumnya mereka menggunakan pupuk subsidi Urea dan NPK dan hanya menghasilkan 1,06 ton per kotak atau 7,12 ton per hektarnya.

 

“Peningkatan hasil yang sangat signifikan dari hasil panenannya, yaitu mencapai 23% . Ini sangat menggembirakan,” kata Ervin.

 

Sejak awal pendampingan pasca sosialisasi demplot yang dilaksanakan, para petani berhasil mencapai optimalisasi panen gabah melalui penggunaan pupuk Urea, NPK Pelangi dan Hayati Ecofert dengan pola pemupukan berimbang.

 

Dari hasil panenya, para petani yang tergabung dalam BUMdes Arum Dalu itu sangat mengapresiasi upaya Pupuk Kaltim dalam memaksimalkan potensi pertanian di desanya, melalui demplot dan pendampingan berkala yang dilaksanakan. Hal itu pun membuahkan hasil signifikan, dengan pola pemupukan yang dilakukan.

 

Hal serupa juga dialami para petani di Desa Kebonsari, Madiun. Setelah mendapat pendampingan dengan menggunakan pupuk sesuai yang direkomendasikan, panenannya meningkat sebesar 9,8 ton per hektar. Naik sekitar 27% dari panen sebelumnya yang hanya bisa memanen 7,7 ton per hektar saja.

 

Tak hanya, di Pulau Jawa, Pupuk Kaltim juga membantu meningkatkan produktivitas para petani di Desa Sakra, Lombok Timur. Bahkan peningkatan hasil panennya cukup tajam, yakni hampir menyentuh 60%.

 

“Berdasarkan hasil panen yang didapatkan, diketahui bahwa program demplot Pupuk Kaltim berhasil menunjukkan terjadinya peningkatan produksi padi hingga 9,9 ton dari kebiasaan petani yang hanya mencapai 6,2 ton atau mengalami kenaikan sebesar 59,67%,” ungkap AAE Pupuk Kaltim Wilayah Lombok Timur, Lalu Husni Mauliandri.

 

Meski harga pupuk non subsidi diatas dari pupuk subsidi, dijelaskan Ervin dengan penggunaan yang berimbang ini sangat menguntungkan para petani. Pasalnya selain hasil panen meningkat secara signifikan, dengan penggunaan pupuk non subsidi petani bisa menghemat lebih dari 50% dari sebelumnya. Bahkan dengan dosis yang jauh lebih kecil diimbangi pola pemupukan yang sesuai, sehingga bibit yang ditebar sejak umur produktif, menampakkan hasil yang nyata.

 

“Dengan penggunaan pupuk seperti yang digunakan petani dalam demplot tersebut, selain memberikan peningkatan hasil secara signifikan, petani juga bisa lebih menghemat biaya. Dan petani lebih mudah dalam membawa pupuk ke sawah, karena sebagai contoh, jika biasanya membawa 50 Kg pupuk, sekarang petani ke sawah hanya membawa sekitar 20 Kg,” imbuh Ervin.

 

Dijelaskan Ervin terdapat perbedaan antara pupuk subsidi dan non subsidi formula yang dipergunakan sekarang, terdapat seleris yaitu jika pupuk yang non subsidi ini bisa tahan di tanah antara 4-5 hari ditanah, sedangkan menggunakan pupuk subsidi selerisnya hanya antara 2-3 hari bisa bertahan di tanah.

 

Sumber: Kanal IndonesiaSuara NTB

Foto: Kanal Indonesia

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU