Sabtu, 27 April 2024

Mandiri Targetkan Pertumbuhan Laba Bersih 7% di 2020

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun depan antara 6-7% secara tahunan (year on year/yoy).

Sementara itu, target laba bersih tahun ini sebesar 5-6% (yoy). Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengatakan, perseroan tetap mempertahankan profitabilitas dengan rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) akan mengalami penurunan tahun depan menjadi 5,3-5,5%, lebih rendah dari 5,4-5,6%.

“Kami pertahankan kualitas, laba bersih kami targetkan 6-7%, dengan NIM turun menjadi 5,3-5,5% sesuai dengan niat penurunan suku bunga kami,” terang Sulaiman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/11).

Target laba bersih tersebut lebih kecil dibandingkan dengan realisasi yang sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, perseroan membukukan laba bersih konsolidasian mencapai Rp 20,3 triliun atau meningkat 11,9% (yoy).

Selain itu, pihaknya memasang target pertumbuhan kredit sebesar 10-11% (yoy) dan mendorong pertumbuhan dengan menjaga kualitas aset. Ini tercermin dari target rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tahun depan menjadi 2,4-2,5%, dibandingkan dengan akhir tahun ini 2,5-2,6%.

“Bank Mandiri juga mendorong kualitas aset yang overall terkendali, target kredit tahun depan 10-11%. Seiring dengan suku bunga penjaminan turun, dan GWM (giro wajib minimum) yang dilonggarkan, DPK (dana pihak ketiga) tahun depan 8-9%, dengan imbal hasil kredit (yield of loan) 8,6-9% dan cost of fund 2,6-2,9%,” papar Sulaiman.

Untuk mencapai target tersebut, ada sejumlah arah strategi Bank Mandiri tahun 2020. Pertama, di samping penyaluran kredit pada core segment, perseroan mendorong kredit segmen retail. Kedua, fokus pada perolehan dana mudah (current account saving account/CASA) untuk menjaga biaya dana (cost of fund) agar lebih terkendali.

“Ketiga, pengendalian efisiensi sehingga mampu berkompetisi dengan baik. Keempat, menjaga produktivitas dengan pengembangan kapabilitas dan kapasitas pegawai,” ungkap Sulaiman.

Terkait dengan NPL, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengungkapkan, tahun depan perseroan berusaha menekan kembali rasio kredit macetnya. Untuk itu, pihaknya menyalurkan kredit dengan lebih berhati-hati dan memilih sektor kredit yang tidak berisiko tinggi.

Sumber : investor.id

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU