Kamis, 25 April 2024


Benarkah RI Mau Bangun Pabrik Panel Surya Pertama Bareng Singapura, Tapi Investornya China Lagi?

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info l Pemerintah akan menggandeng pemerintah Singapura untuk mengembangkan industri panel surya. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi menyebut industri panel surya akan dibangun di dalam negeri dengan nilai investasi bisa mencapai US$ 50 miliar atau setara Rp769 triliun dengan asumsi kurs saat ini Rp15.380/US$.

Rencana kerja sama itu sebelumnya telah disampaikannya dalam sebuah webinar kemarin (14/3). Ia menyebut kerja sama tersebut seiring kebutuhan Singapura untuk memenuhi pasokan listrik. Karena itu, pemerintah Indonesia akan mendorong industri panel surya itu untuk dibangun di dalam negeri dan listriknya diekspor ke negeri singa itu.

Akan tetapi, baru-baru ini beredar kabar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa perusahaan asal China akan menjadi salah satu calon investor yang berminat membangun pabrik panel surya atau solar panel di Indonesia.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa sudah ada calon investor yang tertarik dalam menyediakan salah satu bahan dalam pembuatan panel surya yakni kacanya. Perusahaan tersebut pun sudah mendatangi Kementerian ESDM dan membicarakan rencana pembangunan pabrik panel surya di Indonesia. Dia menyebut, calon investor tersebut adalah perusahaan asal China, yakni Xinyi Solar Holdings.

Berdasarkan info BUMN, Dewan Energi Nasional (DEN) sendiri juga tengah mendorong pembangunan pabrik panel surya pertama di Indonesia lewat kerja sama badan usaha milik negara (BUMN) dengan swasta. DEN sudah memegang komitmen PT Len Industri (Persero), PT PLN Indonesia Power, dan PT Agra Surya Energy untuk berinvestasi pada pembangunan pabrik panel surya pertama di Indonesia tahun ini. Inisiasi pembentukan pabrik panel surya itu menjadi krusial di tengah impor komponen bahan baku yang terbilang tinggi dari China beberapa waktu terakhir.

Sumber: katadata, CNBC

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU