Sabtu, 20 April 2024

8 Tahun Pupuk Indonesia, Bakti untuk Ketahanan Pangan Nasional

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Pupuk Indonesia (Persero) melaporkan pertumbuhan produksi pupuknya mencapai 1 juta ton dalam lima tahun terakhir atau periode 2015-2019. Pada 2015 dan 2016 angka produksi berada di level 10 juta ton, kemudian meningkat sejak 2017 menjadi 11,4 juta ton, 11,6 juta ton pada 2018 dan 11,8 juta ton pada 2019.

 

Tren yang sama juga terjadi pada produksi produk non pupuk jenis amoniak. Pada 2015 produksi amoniaknya mencapai 5,5 juta ton, dan meningkat hingga 5,9 juta ton pada 2019.

 

Sementara, penjualan produk pupuk dalam kurun lima tahun terakhir mencapai 61,7 juta ton yang terdiri dari penjualan pupuk subsidi sebesar 45,4 juta ton dan penjualan pupuk non subsidi sebesar 16,3 juta ton. Besaran penjualan pupuk bersubsidi sendiri selalu menyesuaikan dengan alokasi subsidi yang dimandatkan oleh pemerintah.

 

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat menyatakan, hal ini patut disyukuri karena membuktikan kinerja Perseroan sangat berkontribusi untuk ketahanan pangan Indonesia.

 

“Kita harus bersyukur karena Pupuk Indonesia Grup mampu menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan dan kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional dalam lima tahun terakhir,” tutur Aas.

 

Penggunaan pupuk menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan produksi pertanian padi di setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada 2014 produksi padi berada pada angka 70 juta ton per tahun, dan tumbuh hingga menyentuh 82 juta ton di tahun 2018.

 

Kinerja keuangan konsolidasi pun terjaga dalam pertumbuhan yang baik. Pendapatan usaha bergerak fluktuatif namun tetap dalam tren yang bagus, dimana pada 2015 pendapatan perusahaan mencapai Rp66,2 triliun, sebesar Rp64,1 triliun pada 2016, Rp58,9 triliun pada 2017, Rp69,4 triliun dan Rp71,2 triliun pada 2019.

 

Nilai aset perusahaan tercatat terus tumbuh sejak tahun 2015 yang berada pada Rp91,8 triliun, menjadi Rp138 triliun pada 2018 dan kembali tumbuh pada 2019 menjadi Rp135 triliun.

 

Dalam operasionalnya, Pupuk Indonesia Grup mengedepankan pengelolaan lingkungan dengan baik dan disiplin. Hal itu ditunjukan dengan capaian predikat PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan setiap tahunnya.

 

“Upaya tersebut merupakan tanggung jawab kami terhadap lingkungan dan masyarakat. Secara konsisten mengedepankan keberlanjutan melalui tiga pilar yaitu Profit, People, dan Planet yang terwujud dalam aktivitas produksi yang ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian, sekaligus sebagai wujud dari slogan BUMN Untuk Indonesia,” ujarnya.

 

Beberapa upaya yang dilakukan Pupuk Indonesia diantaranya pengelolaan energi yang tersertifikasi ISO 50001, mitigasi emisi gas rumah kaca, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), hingga perlindungan keanekaragaman hayati, seperti konservasi ekosistem terumbu karang, konservasi Orangutan, penanaman ratusan ribu bibit mangrove, reintroduksi hasil laboratorium kultur jaringan, taman keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program CSR.

 

Beranjak ke usia 8 tahun pada 3 April ini, Pupuk Indonesia merasakan keprihatinan yang mendalam melihat penyebaran virus corona atau Covid-19 makin merebak. Untuk itu, pihaknya selalu mendoakan kebaikan bangsa Indonesia agar wabah Covid-19 atau virus corona dapat segera teratasi dan berlalu.

 

Aas menambahkan, dalam momentum 8 tahun ini, dirinya ingin mengajak seluruh insan Pupuk Indonesia Grup untuk saling mendoakan dan bergotong royong membantu negara agar secepatnya bisa pulih kembali.

 

Aas mengungkapkan di balik itu semua, terdapat rasa syukur karena tingginya semangat persatuan, kepedulian dan gotong royong seluruh masyarakat di tengah musibah Covid-19.

 

“Berbekal itu semua, kita harus yakin bahwa bangsa Indonesia pasti bisa segera melalui masa sulit ini. Kami bertekad menebar optimisme dengan tetap meningkatkan kinerja perusahaan, terutama dibidang produksi dan penjualan, apalagi kehadiran pupuk sangat dibutuhkan dalam rangka ketahanan pangan nasional,” katanya.

 

Sumber: Suara.comAntaranews

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU