Catur mengatakan pusat distribusi air SPAM Umbulan dibangun di 8 lokasi strategis.
- Waru (2.000 meter kubik),
- Gedangan (2.900 meter kubik),
- Buduran (3.200 meter kubik),
- Sidoarjo (3.200 meter kubik),
- Candi (3.200 meter kubik),
- Tanggulangin (1 meter kubik),
- Porong (1.100 meter kubik),
- Jabon (800 meter kubik).
Selain membangun pusat distribusi air, Catur menyampaikan perseroan juga berkontribusi dalam membangun beberapa bangunan pendukung, seperti kantor, rumah jaga, pos keamanan, dan power house. Catur mencatat pihaknya berkontribusi dalam proyek SPAM Umbulan pada 2018 hingga akhir 2019.
“Tidak hanya untuk masyarakat di Sidoarjo, manfaat SPAM Regional Umbulan ini juga dapat dirasakan bagi masyarakat di Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan SPAM Umbulan diutamakan untuk pemenuhan domestik agar masyarakat dapat menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau. Selain itu, Basuki berharap agar pengoperasian SPAM tersebut dapat memperbaiki kesehatan masyarakat di Jawa Timur. “Beroperasinya SPAM Umbulan akan memberi manfaat besar bagi 1,6 juta jiwa atau [menambah] 320.000 sambungan rumah di lima kabupaten kota,” katanya
Pembangunan SPAM Umbulan dimulai pada 2017 dan rampung pada akhir kuartal III/2020. Adapun, konstruksi SPAM yang menyerap investasi hingga Rp2,05 triliun tersebut dilakukan oleh PT Metha Adhya Tirta Umbulan dengan skema KPBU. Sejauh ini, proyek SPAM Umbulan merupakan proyek air minum dengan kapasitas terbesar, yakni 4.000 liter per detik. Kapasitas sebesar itu cukup untuk melayani 310.000 sambungan pelanggan atau setara 1,30 juta jiwa.