Group Head Sales and Operation Region III PT PGN Tbk, Iwan Yuli Widyastanto, dalam keterangan tertulis, Rabu (18/8/2021), mengatakan, wilayah yang menjadi target yakni Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Bojonegoro, dan Semarang.
“Di wilayah itu, ditargetkan dapat dialiri gas sebagai pelanggan baru melalui produk GasKita dengan anggaran Korporasi Non APBN hingga akhir 2021,” katanya.
Kemudian pengembangan jaringan pipa gas baru ini dilanjutkan pada tahun 2022 dan seterusnya dengan target setiap tahunnya, sebesar 245.567 Sambungan Rumah (SR) hingga tercapai 4 juta SR di Indonesia pada tahun 2025 mendatang.
Jumlah tersebut belum termasuk 74.782 SR calon pelanggan Jargas APBN yang akan segera teraliri gas di awal tahun 2022 di Jawa Timur. Jumlah tersebut tersebar di Kabupaten Bojonegoro 10.000 SR, Kabupaten Lamongan 5.935 SR, Kota Surabaya 6.088 SR, Kabupaten Sidoarjo 11.418 SR, Kota Mojokerto 5.699 SR, Kabupaten Mojokerto 5.935 SR, Kabupaten Jombang 6.137 SR, Kabupaten Pasuruan 5.750 SR, Kota Pasuruan 7.003 SR, Kabupaten Probolinggo 5.737 SR dan Kota Probolinggo 5.080 SR.
Program pengembangan jaringan pipa gas baru Non APBN maupun APBN tersebut merupakan dukungan PGN kepada Pemerintah untuk mengurangi subsidi pemakaian gas tabung sekaligus menyediakan sumber energi yang aman dengan harga kompetitif untuk masyarakat.
“Gaskita menawarkan beberapa kelebihan, misalnya pipa instalasi dari meter gas ke kompor lebih panjang yaitu 15 meter, diskon konversi water heater untuk pelanggan rumah tangga, asuransi kebakaran, inspeksi pipa instalasi dan peralatan, hingga monitoring online pemakaian gas, dan pencatatan meter otomatis,” tuturnya.
Beberapa keunggulan tersebut akan didapatkan calon konsumen hanya dengan harga Rp. 10.000/m3. Segmentasi pelanggan yang ditargetkan ialah pemilik rumah dengan penggunaan listrik lebih dari 900 VA ataupun pelaku usaha seperti UMKM, hotel, Resto maupun Ruko.
Selain inovasi produk tersebut, PGN juga senantiasa meningkatkan layanannya dengan menjaga kehandalan pasokan gas, menjaga infrastruktur jaringan pipa gas, peningkatan layanan mobile, perluasan channel/aplikasi pembayaran dan sebagainya. PGN juga terus mengembangkan infrastruktur jaringan pipa gas bumi baru sehingga energi baik gas bumi dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas.
Meski demikian, pengelolaan jaringan gas rumah tangga menyisakan beberapa koreksi. Misalnya, harga jual jual gas di wilayah baru ditetapkan pemerintah lebih tinggi dari harga jual gas di wilayah lama seperti di Kabupaten Gresik, Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Harga jual gas di wilayah lama ini terakhir ditetapkan harganya pada tahun 2007 silam dan sampai pertengahan tahun 2021 belum pernah disesuaikan.
Sumber : http://kominfo.jatimprov.go.id/