Selasa, 30 April 2024

Laba Kliring Berjangka Indonesia Tumbuh 22,18% di Kuartal III-2020

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Di tahun ini, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berhasil mencatatkan kenaikan laba 22,18% year on year (yoy) hingga kuartal III sehingga mereka membukukan laba sebesar Rp 45,61 miliar. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, KBI hanya membukukan laba Rp 37,33 miliar.

 

Berdasarkan keterangan pers yang dirilis manajemen KBI, pertumbuhan laba ini ditopang oleh kenaikan transaksi perdagangan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX), baik untuk Perdagangan Berjangka Komoditi maupun Pasar Fisik Timah Murni Batangan. Meskipun di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020, transaksi di perdagangan berjangka komoditi BBJ menunjukkan pertumbuhan positif. Sebelumnya, BBJ melaporkan hingga kuartal III-2020 terjadi pertumbuhan transaksi sebesar 25,43%, dari 992.187 lot di kuartal III-2019 menjadi 1.244.491 Lot di kuartal III-2020.

 

“Pencapaian laba hingga kuartal III-2020 ini menunjukkan bahwa kinerja di sektor perdagangan berjangka komoditi cukup tahan terhadap goncangan ekonomi, baik nasional maupun global. Itu cukup memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan KBI,” ungkap Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, Senin (19/10/2020).

 

Fajar menambahkan, perolehan laba yang tercatat hingga September 2020 ini sudah mencapai 88,88% dari target laba 2020 yakni Rp 51,31 miliar. Sementara itu, pendapatan KBI juga tumbuh 29,95% menjadi Rp 125,89 miliar di kuartal III-2020 dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 96,87 miliar. Selain dari pertumbuhan transaksi perdagangan berjangka komoditi di BBJ, kenaikan pendapatan KBI juga disumbang oleh tumbuhnya dua lini bisnis lainnya, yakni sebagai lembaga kliring penyelesaian dan penjaminan transaksi di pasar fisik timah murni batangan, serta sebagai pusat registrasi resi gudang.

 

Terkait resi gudang, data KBI dalam sembilan bulan pertama 2020 menunjukkan pertumbuhan nilai pembiayaan sebesar 36% secara yoy. Sampai akhir September 2020, tercatat penerbitan resi gudang sebanyak 259, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 56,81 miliar. Pada periode yang sama di 2019, KBI mencatatkan penerbitan resi gudang sebanyak 299, dengan nilai pembiayaan Rp 41,78 miliar. Sedangkan untuk pasar fisik komoditas timah murni batangan membukukan transaksi 9.850 lot dalam 49.296 ton, sepanjang kuartal III-2020. Adapun nilai transaksi yang berhasil dibukukan mencapai US$ 813,99 juta.

 

Hingga akhir 2020, Fajar memandang sentimen pandemi Covid-19 masih akan memberikan tekanan kepada ekonomi nasional maupun global. Namun, dia optimistis bahwa KBI mampu membukukan laba melampaui target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun ini. Ke depan, Fajar bilang KBI akan tetap fokus menjalankan lini bisnis yang ada, KBI juga akan melakukan inovasi dengan melakukan inisiasi-inisiasi bisnis baru seperti pasar fisik emas digital, bursa kripto, dan lain-lain.

 

KBI senantiasa melakukan inovasi dan antusias dalam menghadapi perubahan. Selain itu, KBI akan terus mengembangkan anak usahanya yakni PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (KPBI). Harapannya, ke depan anak usaha tersebut akan menjadi mesin pertumbuhan terhadap induk usaha, dimana anak usaha tersebut saat ini sudah berjalan dengan berbagai inisiasi bisnis.

 

Sumber: Kontan.co.idBisnis.com

Foto: Kontan.co.id

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU