Jakarta, BUMNInfo | Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Arcandra Tahar mengungkapkan PGAS memiliki posisi strategis dalam penyediaan energi yang ramah lingkungan dan efisien di dalam negeri. Melalui penyediaan gas bumi yang sumbernya masih sangat besar di dalam negeri, PGN dapat memasok kebutuhan Liquid Natural Gas (LNG) ke pasar global yang semakin besar.
Total produksi gas Indonesia sebanyak 7.000 MMSCFD, sekitar 60-70% digunakan untuk kebutuhan di dalam negeri. Sementara sisanya sebagian besar di ekspor dalam bentuk LNG.
Wood Mackenzie memperkirakan hingga tahun 2030 kebutuhan LNG akan mencapai 550 juta ton per tahun. Sementara pasokan di pasar ditaksir hanya sekitar 450 juta ton per tahun.Dengan adanya gap antara supply dan demand LNG yang cukup besar tersebut PGN dapat memainkan peran pentingnya untuk mengoptimalkan peluang itu.
Arcandra menjelaskan bahwa sebagai inisiator pembangunan infrastruktur dan mengelola lebih dari 80 persen jaringan gas bumi, PGN saat ini baru mengelola sebanyak 900 MMSCFD atau sekitar 15% dari total produksi gas bumi Indonesia per tahunnya. Untuk meningkatkan pasokan dan penjualan gasnya, PGN dapat bekerjasama dengan Pertamina yang sudah memiliki banyak kontrak LNG di luar negeri.