Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia (Perindo) menargetkan penjualan naik dua kali lipat pada 2021 dengan angka yang dipatok sebesar Rp 849.325.022. Sedangkan pada 2020, penjualan Perum Perindo sebesar Rp 447.985.361 yang seluruhnya ditopang melalui berbagai lini bisnis.
Dari sisi produksi, terdapat lini bisnis yg meningkat dari segi kuantitas dibanding tahun 2019 seperti cold storage, jasa penyediaan air, BBM, perdagangan, penangkapan ikan budi daya, pabrik pakan dan pasar ikan modern. Dua lini bisnis pabrik pakan dan pasar ikan berkontribusi sepanjang 2020 yg sebelumnya belum berkontribusi penuh pada 2019 karena memang baru beroperasi.
Namun ada pula bisnis yang mengalami menurun, seperti tambat labuh (tempat bersandar kapal). Penurunan ini dikarenakan masih dalam proses pengkajian oleh lembaga independen untuk pengelolaannya antara Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai regulator dan Perikanan Indonesia sebagai Operator.
Direktur Operasional Perum Perindo, Raenhat Tiranto Hutabarat, menyampaikan di tahun 2021 ini saatnya Perindo berbenah dan mulai meningkatkan penjualan yang ditargetkan dua kali lipat dari 2020. Terlebih, Perindo juga akan berubah badan hukum menjadi persero dan bergabung dengan Perinus.
“Kami optimis untuk tahun ini. Faktor pemberat mungkin di perdagangan ekspor di tengah pandemi ini,” tuturnya.
Strategi yang akan dilakukan Perum Perindo untuk mencapai target tersebut dengan meningkatkan volume produksi ikan dengan serapan menjadi 12.917 ton dari 5.143 ton tahun 2020. Target ini terhitung naik 151,51% secara tahunan.
Tidak hanya itu, Perum Perindo melakukan sertifikasi On-Farm, Off-Farm, dan produk sesuai target pasar agar produk ikan Perindo berdaya saing tinggi.