Kamis, 25 April 2024

Berbagi Peran BUMN Bidang Keuangan dan Rencana Pengembangan UMKM di Indonesia

ads-custom-5

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat signifikan bagi pengembangan sumber daya manusia dan lapangan pekerjaan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2019, terdapat 62 juta atau 99% usaha di Indonesia adalah UMKM dengan serapan tenaga kerja sebesar 97%.

Presiden Joko Widodo menyatakan fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Penciptaan Lapangan Pekerjaan dan Pemberdayaan UMKM Sebagai langkah awal realisasi tersebut, Presiden Joko Widodo bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) tengah mempersiapkan penertiban Undang-undang pemberdayaan UMKM melalui Omnibus Law.

Dalam hal ini, Kementerian BUMN juga bergerak cepat dengan berencana melakukan holding BUMN bideang keuangan yang akan fokus terhadap UMKM dengan target efisiensi, efektivitas, sinergi data dan akses permodalan yang mudah dan murah. Sejumlah BUMN yang rencananya akan berkolaborasi adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Langkah Kementerian BUMN untuk mensinergikan beberapa BUMN yang akan fokus terhadap pembiayaan UMKM patut diaprisiasi sebagai langkah yang cerdas. Integrasi dari holding ini akan menyasar 57 juta nasabah Ultra Mikro (UMi) dan UMKM.

Pembentukan holding bertujuan untuk membangun ekosistem agar semakin banyak pelaku usaha ultra mikro yang terjangkau layanan keuangan formal. Terdapat tiga hal utama yang akan muncul dari kehadiran holding BUMN ultra mikro ini. Pertama, untuk efisiensi biaya dana (cost of fund) baik di BRI, PNM dan Pegadaian. Kedua, sinergi jaringan sehingga ekspansi usaha bisa dilakukan dengan biaya yang lebih murah. Dan ketiga adalah digitalisasi platform untuk optimalisasi pemberdayaan serta pembentukan basis data yang bisa digunakan pemerintah untuk menjalankan program yang menyasar pelaku usaha UKM dan ultra mikro.

Berdasarkan pertimbangan berbagai aspek, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani adalah 3 BUMN yang tepat untuk fokus di bidang UMKM sebab memiliki dasar hukum, historis, portofolio, konfigurasi kelembagaan dan kemampuan daya jangkau terhadap UMKM.

Lalu, apa saja peran dari masing-masing BUMN dalam holding ini?

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perbankan dengan total aset Rp1.300 triliun lebih (periode Januari – Juni 2020) dan memiiki cabang dan kantor unit pelayanan tersebar di seluruh Kabupaten/Kota bahkan Kecamatan di seluruh Indonesia. Bank BRI akan memacu kemampuan untuk menumbuhkan kredit dalam rangka membangkitkan UMKM agar dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

PT Pegadaian (Persero) memiliki kekuatan layanan gadai yang sederhana dan sangat mudah diakses oleh kelompok usaha paling bawah. Kemudahan tersebut menjadi nilai tambah dari Pegadaian dalam memberikan akses kebutuhan gadai. Dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) akan memiliki fokus pedagang kecil di pasar-pasar tradisional serta kelompok ibu rumah tangga.

Langkah pemerintah dalam mengonsolidasikan Bank BRI, PNM, dan Pegadaian menjadi salah satu realisasi untuk membuat pendataan terpadu UMKM dan ultra mikro dimana pendataan terpadu dapat menjadi jalan masuk untuk meningkatkan kelas pengusaha ultra mikro, mikro, dan kecil di Indonesia.

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU