Selasa, 30 April 2024

PGN Optimalkan Portofolio Hilir Untuk Kejar Pengembangan Bisnis Global LNG

ads-custom-5
Jakarta, BUMNInfo | PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berupaya untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengelolaan LNG, sehingga dapat meningkatkan kemampuan PGN di internasional sebagai Global LNG Player. Dengan portofolio yang dimiliki dari mulai penyediaan infrastruktur, pemrosesan, transportasi, penyimpanan, bunkering dan niaga LNG, PGN bertekad mengejar target pengembangan bisnis LNG internasional, khususnya di pasar Asia.
 
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Syahrial Mukhtar, mengatakan bahwa bagi PGN, LNG merupakan sebuah kesempatan untuk memasuki pasar internasional, baik dari segi pengembangan infrastruktur maupun trading, sehingga bisa menjadi pemain gas internasional. Hal ini seiring dengan peran PGN dalam mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri. Targetnya, PGN dapat meningkatkan volume pengelolaan niaga gas bumi untuk Global LNG Trading hingga ±130 BBTUD untuk lima tahun pertama dan akan dikembangkan untuk tahun-tahun berikutnya.
 
“Permintaan gas di Asia Pasifik meningkat setiap tahunnya, sebagai negara dengan cadangan gas yang besar, Indonesia dapat memperbesar prospek bisnis gas bumi ke negara-negara Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara. Beberapa negara di South East Asia masuk dalam sasaran LNG Trading proyeksi permintaan sebesar 0,5 metrik ton per tahun (MTPA) atau setara dengan sembilan kargo per tahun. Respon positif telah didapatkan dan proses penjajagan dilakukan dengan proyeksi permintaan sekitar 18 kargo per tahun,” jelas Syahrial dalam keterangan resmi, Jumat (14/08/2020).
 
Ia mengungkapkan, upaya ekspansi bisnis LNG internasional yang telah dilakukan antara lain PGN dan Sinopec telah menandatangami Perjanjian Master Jual Beli LNG dan proyek small-scale LNG di China yang bekerja sama dengan perusahaan manufaktur logistik ISO Tank. Selain itu, Syahrial mengungkapkan bahwa saat ini PGN juga tengah melakukan pengkajian untuk menginisasi ekspansi bisnis LNG, khususnya di negara-negara Asia Selatan yang berpotensi menjadi target pemasaran LNG. 
 
Menurut Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, bisnis LNG juga menjadi bagian penting dari transformasi Pertamina sebagai Holding Migas dan PGN sebagai subholding gas. Apalagi pada pertengahan 2019, PGN mendapat tugas dari Pertamina untuk mengelola bisnis LNG end-to-end secara penuh.
 
“PGN mengambil peran dan melakukan langkah-langkah strategi untuk memanfaatkan segala peluang LNG yang ada, diantaranya melalui pengelolaan FSRU,” imbuh Rachmat.
 
PGN memiliki dua FSRU yaitu FSRU Lampung di Labuhan Maringgai dengan kapasitas 1,5 – 1,7MTPA  dan volume penyaluran mencapai 240 MMSCFD yang terintegrasi dengan fasilitas pipa transmisi SSWJ yang menghubungkan sumber-sumber gas bumi di Sumatra Bagian Tengah, Selatan dan Jawa Barat, serta FSRU Jawa Barat, serta regasifiksi darat PT Perta Arun Gas di Arun Lhokseumawe Aceh. Selama ini, PGN telah menyalurkan gas bumi hasil regasifikasi LNG lebih dari 250 BBTUD.
 
“Ada beberapa anak perusahaan PGN yang turut menjadi menyokong portofolio LNG yaitu Nusantara Regas yang memiliki kapabilitas regasifikasi LNG, tetapi memang ditujukan untuk mendukung sektor kelistrikan nasional. Kemudian, PT Perta Arun Gas yang dikembangkan sebagai hub LNG dengan kapasitas regasifikasi 450 mmscfd dan memiliki 4 tangki di darat dengan kapasitas masing-masing 125.000 m3 dan PT Pertagas Niaga yang berkontribusi pada bidang niaga retail LNG,” jelas Rachmat.
 
Ia juga mengatakan, dengan mengoptimalisasi portofolio domestik tersebut, dapat menjadi bekal PGN melaksanakan inisiasi ekspansi bisnis LNG internasional. PGN juga akan berintegrasi dengan Holding PT Pertamina untuk optimalisasi portofolio LNG pasar internasional.
 
Foto: MI/Angga Yuniar
 

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU