Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang dimulai dari kasus pertama pada 2 Maret lalu belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Walhasil, berbagai kebijakan dari pemerintah terus dirumuskan dan diaplikasikan. Salah satunya berupa kucuran dana stimulus untuk menekan anjloknya perekonomian.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan per Maret lalu menyatakan akan mengucurkan dana sekitar Rp 405 triliun untuk penanganan Covid-19. Dengan rincian, untuk insentif kesehatan sebesar Rp75 triliun, insentif perlindungan sosial Rp110 triliun, insentif perpajakan dan KUR Rp70,1 triliun, dan insentif pembiayaan dan restrukturisasi Kredit Rp150 triliun.
Dana ini kemudian disalurkan ke berbagai sektor, salah satunya tentu kepada perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi, yakni perbankan. Untuk itu, beberapa BUMN keuangan berupaya untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat dengan berbagai macam kebijakan dan program.
Himbara Beri Keringanan Kredit
Empat bank BUMN yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Mandiri, yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengimplementasikan program stimulus kepada nasabah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia di masa krisis akibat penyebaran virus corona atau Covid-19.
Ketua Himbara Sunarso mengatakan seluruh bank BUMN itu telah menyiapkan kebijakan internal dan segera meluncurkan stimulus dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Stimulus tersebut telah tertuang dalam Peraturan OJK Nomor 11/2020. Berisi tentang, pertama penilaian kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain hanya berdasarkan ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga untuk kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain dengan plafon sampai dengan Rp 10 miliar.
Debitur yang akan menerima keringanan ini adalah debitur pelaku UMKM yang bisnisnya terguncang oleh penyebaran virus corona baik secara langsung maupun tidak langsung pada sektor ekonomi pariwisata, transportasi, perhotelan, perdagangan, pengolahan, pertanian dan pertambangan.
Nantinya masing-masing bank akan melakukan penilaian terhadap nasabah untuk menentukan mana debitur yang memerlukan restrukturisasi berat, sedang, ringan atau bahkan tidak memerlukan restrukturisasi sama sekali.
“Ini kewenangan dan kompetensi bank untuk menentukan mana yang perlu direstrukturisasi dan mana yang tidak perlu,” tutur Sunarso.
Himbara akan melakukan restrukturisasi berupa penurunan suku bunga pinjaman, perpanjangan jangka waktu, pengaturan kembali jadwal angsuran pokok atau pemberian keringanan tunggakan bunga sesuai dengan kondisi debitur.
“Untuk mendapatkan fasilitas tersebut, debitur wajib mengajukan permohonan restrukturisasi kepada bank tempat pengajuan kredit,” sambungnya.
Setelah permohonan diajukan, bank akan melakukan penilaian terhadap kondisi usaha nasabah untuk menetapkan level restrukturisasi yang sesuai. Misalnya nasabah masuk dalam kategori berat, sedang atau ringan.
“Pada akhirnya, bank akan menentukan bentuk restrukturisasi debitur sesuai dengan kondisi usaha debitur,” pungkasnya.
BNI Jadi Penyalur Uang Kartu Prakerja
ilustrasi Kartu Prakerja.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI resmi ditunjuk menjadi official digital banking partner dalam program kartu prakerja. BNI akan bertugas untuk menyalurkan insentif-insentif bagi para pemegang kartu tersebut.
Menurut Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati, insentif yang dimaksud adalah insentif pelatihan, insentif survei, maupun menyediakan sistem cash management yang terintegasi dengan Project Management Office (PMO) kartu prakerja agar dana insentif tersebut tersalurkan secara akurat, efektif, dan efisien.
“BNI berperan sebagai pengelola aliran dana kartu prakerja atau penyedia jasa cash management, mengelola pembayaran insentif dan uang survei peserta kartu prakerja, juga mengelola pembayaran insentif pelatihan,” ujar Adi dalam keterangan resmi.
BNI juga menjadi bank yang akan memastikan kebutuhan seluruh pemangku kepentingan dalam penyaluran kartu prakerja ini terpenuhi.
Program Kartu Prakerja sendiri adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja atau buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan pekerja atau buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Untuk mengikuti program ini, masyarakat harus mendaftar situs resmi program, yaitu www.prakerja.go.id dan nanti ada persetujuan dari PMO.
Apabila pendaftar sudah disetujui sebagai peserta program kartu prakerja, pembayaran insentif pelatihan dan uang survei dapat dilakukan melalui rekening BNI, atau OVO, dan Link Aja. Pembayaran insentif dilakukan setelah peserta menyelesaikan proses pelatihan atau kursusnya.
“BNI juga memberikan kemudahan kepada para pencari kerja yang belum memiliki rekening dengan berbagai kemudahan dan penawaran spesial,” jelas Adi.
PNM Ringankan Cicilan
PT Permodalan Nasional Madani (PMN) mengumumkan, telah memberikan keringanan kredit bagi sekitar 109.733 debitur, yang usahanya terdampak pandemi corona atau Covid-19. Bentuk keringanan yang diberikan PNM adalah penundaan pembayaran cicilan kredit.
“Jumlahnya terus bergerak sejalan dengan pembatasan-pembatasan di beberapa daerah yang mempengaruhi kegiatan usaha para nasabah,” ungkapnya.
Penundaan pembayaran ini dilakukan secara bertahap mulai dari satu bulan, tiga bulan hingga satu tahun. Perusahaan terus memantau kondisi nasabah dan diharapkan tidak terlalu mengganggu kegiatan usaha mereka.
Ia menambahkan, meski pandemi corona belum menunjukkan tanda-tanda reda, PNM tetap akan terus menyalurkan pembiayaan. Namun, jumlahnya ia katakan, tentu akan lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Arief mengatakan pada Maret 2020, PNM hanya menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp 1,61 triliun.
“(Tetap menyalurkan) sekadar memenuhi permintaan nasabah, agar usahanya tetap dapat berjalan,” ujarnya.
BTN Transfer Dana Pensiun Taspen
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk resmi ditunjuk PT Taspen (Persero) sebagai penyalur uang pensiun kepada nasabah per April 2020. Hal ini dilakukan secara transfer untuk menekan penyebaran virus corona bila pengambilan uang pensiun tetap dilakukan secara tatap muka.
Corporate Secretary Bank BTN Ari Kurniaman mengatakan, mulai April ini, Bank BTN sudah mentransfer dana tersebut langsung ke rekening para penerima dana pensiun tanpa ada blokir.
“Para peserta pensiunan juga tidak wajib melakukan otentikasi, sehingga bagi mereka yang memiliki kartu ATM bisa langsung menarik dananya di ATM BTN atau ATM berlogo Link di mana saja di seluruh Indonesia,” ungkap Ari.
Pelayanan via transfer untuk dana pensiun ini baru diimplementasikan sebab biasanya penarikan dananya dilakukan di outlet bank secara langsung karena mewajibkan otentifikasi data nasabah.
Akan tetapi, berdasarkan imbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing, seluruh penyaluran dana pensiun ini harus dilaksanakan tanpa tatap muka. Efektifnya adalah dengan memanfaatkan layanan perbankan digital dan melakukan pengiriman dana langsung oleh bank tanpa perlu proses otentifikasi.
Kendati perubahan tersebut, menurut Ari langkah ini sangat memudahkan nasabah dan prosesnya lebih cepat karena para nasabah penerima dana pensiun tidak perlu keluar rumah, naik transportasi umum menuju ke outlet. Nasabah juga bisa mengecek dana di rekening via internet banking BTN.
“Tanpa perlu keluar rumah, nasabah dapat mengakses layanan banking from home lewat aplikasi mobile banking, misalnya mengecek dana di rekening, mutasi rekening, membayar tagihan dan sebagainya,” imbuh Ari.
Berbagai kebijakan dan program dari berbagai BUMN keuangan ini diharapkan mampu mempertahankan stabilitas ekonomi bangsa dan masyarakat, meski di tengah pandemi yang belum bisa dipastikan kapan akan berujung. (MI)