Yogyakarta, BUMNInfo | Ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya jika tidak bertandang ke Candi Prambanan. Situs relief yang syarat akan cerita Ramayana ini tidak hanya berisi candi, namun juga reruntuhan kerajaan yang disebut Kraton Ratu Boko.
Ratu Boko terletak sekitar 3 km di bagian selatan Candi Prambanan. Banyak yang mengatakan bahwa Situs Ratu Boko merupakan kerajaan dari Prabu Boko yang merupakan ayah dari Roro Jonggrang. Roro Jonggrang sendiri merupakan sosok yang menjadi salah satu candi di kompleks Candi Prambanan.
Tata lanskap Keraton Ratu Boko didasari dari konsep filosofis agama Hindu dan agama Budha. Sedangkan berdasarkan tingkat kesakralannya konsep filosofisnya dibagi menjadi tiga, yakni area profan, area transisi, dan area sakral.
Dalam konsep filosofis ini terdapat pula pengelompokan berdasarkan fungsi bangunan. Area profan yang terletak pada teras pertama merupakan area umum dengan hamparan rumput yang luas. Sedangkan area transisi yang terletak pada teras kedua dan ketiga merupakan area netral. Area ini dibagi menjadi dua kelompok fungsi yakni Kelompok Gapura Utama dan Kelompok Pasabean. Kemudian area terakhir berada paling belakang dengan tatanan yang paling tinggi. Area ini menjadi area yang paling sakral karena terdiri dari area ibadah dan area pribadi.
Area Ibadah berada pada lokasi paling tinggi, yakni di daerah perbukitan. Pada area ibadah terdapat satu kelompok fungsi, yaitu kelompok Gua. Sedangkan Area pribadi terdapat pada area yang lebih rendah, namun masih dalam garis vertikal yang sama. Pada area pribadi terdapat dua kelompok fungsi bangunan, yaitu kelompok Pendapa dan kelompok Keputren.
Selain sejarah Kraton Ratu Boko dan situs-situs di sekitarnya, di Komplek Candi Prambanan wisatawan juga akan disuguhi dengan pementasan Sendratari Ramayana. Tarian klasik bergaya campuran Yogyakarta dan Surakarta yang diiringi gamelan ini mengisahkan tentang Rama dan Shinta, dan telah dipentaskan sejak tahun 1961.
Sebagai pengelola, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) juga menghadirkan dramatari Legenda Roro Jonggrang (The Legend of Roro Jonggrang) sebagai pelengkap hiburan di Kompleks Candi Prambanan. Dramatari yang baru diluncurkan pada bulan November tahun 2018 lalu ini menampilkan gerakan tari yang beraneka ragam dengan percampuran tarian kontemporer dengan tari tradisional yang mampu berpadu dengan baik. Drama tari ini berkonsep segar dengan gaya yang cerah, serta alunan musik dan tata cahaya yang tepat sehingga pentas semakin menawan.
Berbeda dengan Sendratari Ramayana yang klasik, Drama Tari Roro Jonggrang ini diciptakan untuk menyasar generasi milenial. Berdurasi sekitar 60 menit, kisah Roro Jongrang dan Bandung Bondowoso ini memiliki ritme dan komposisi bernuansa modern serta gerakannya lebih rancak.
Pertunjukan ini berlangsung setiap hari Jumat, pukul 19.30 WIB, di panggung Trimurti Prambanan, Yogyakarta. Untuk tiket kelas khusus seharga Rp 250.000. Sementara Kelas 1 sebesar Rp 150.000 dan pelajar/mahasiswa Rp 50.000.
Sumber : bumn.go.id