Selasa, 30 April 2024

Tingkatkan Ekspor Kereta, Produk INKA Mendunia

ads-custom-5

Indonesia mampu membuktikan presensinya melalui manufaktur kereta api. PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) atau yang biasa disebut INKA berhasil memperluas bisnis produksi keretanya hingga ke mancanegara. 

INKA merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi kereta api. INKA menjadi salah satu produsen kereta yang memenuhi kebutuhan kereta api dalam negeri. Pemesanan kereta INKA pun datang dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api (Persero), pemerintah daerah, dan juga pihak swasta. 

Berbagai kereta INKA yang telah digunakan diantaranya Kereta Kedinasan, Kereta Inspeksi, Track Motor Car (TMC), Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE), Lokomotif, Kereta Penumpang, Gerbong Barang. 

Pada tahun 2018, INKA dipercaya oleh PT KAI untuk berinovasi pada produknya dengan melahirkan Kereta LRT (Light Rail Transit). INKA bekerja sama dengan CRRC asal negara Tiongkok dalam propulsi LRT Palembang.

_O4A0100

Foto: Kereta Bangladesh/BUMNInfo

Jika menilik produksi LRT, LRT Palembang yang diperuntukan Asian Games 2018 ini menjadi kebanggaan sebagai kereta buatan anak bangsa. Meski sempat menuai kritik, LRT Palembang dapat beroperasi dengan baik hingga saat ini. 

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Dirut INKA, Budi Noviantoro bahwa saat awal pengoperasian LRT di Palembang memang sempat mengalami kendala yaitu tidak mau berjalan saat beroperasi. INKA mencatat LRT Palembang tidak dapat dioperasikan dua kali saat masih uji coba kereta itu. Namun, setelah perbaikan-perbaikan yang dilakukan, saat ini tidak terdengar lagi adanya kendala di LRT Palembang.

Sukses dengan LRT Palembang, INKA kembali dipercaya PT KAI membuat kereta LRT Jabodebek melalui kerja sama CAF asal negara Spanyol untuk propulsinya.

Bahkan, pada Oktober tahun ini INKA akan menyelesaikan pengerjaan fisik LRT Jabodebek. Saat ini sudah 48 kereta LRT Jabodebek selesai diproduksi. 

Melihat perkembangan bisnis INKA ini maka akan membawa dampak positif pada ketergantungan impor Indonesia yang tidak terus bergantung pada produk luar negeri. Bahkan, Kementerian Perindustrian akan merencanakan pemberhentian secara bertahap impor kereta api bekas dari Jepang dan mulai fokus memberdayakan industri kereta api nasional.

Indonesia Masuk Negara Ekspor Kereta Terbesar 

Indonesia mampu bersaing dengan negara lain dalam ekspor kereta. Pada tahun 2016 lalu Indonesia termasuk ke dalam 10 negara pengekspor kereta di dunia. 

Dalam paparan INKA 2019, ekspor kereta Indonesia mencapai US$ 65,98 juta atau setara Rp 924 miliar dengan kurs Rp 14 ribu/dolar Amerika Serikat. Jumlah tersebut setara dengan 4,3 persen pasar ekspor kereta dunia serta lebih besar dibandingkan nilai ekspor kereta Belanda sebesar US$ 63 juta maupun Norwegia US$ 48,8 juta.

InfoBisnis_Ekspor INKA_artikel-01

Sumber data: databoks.co.id 

Jika melihat negara dengan nilai ekpor kereta terbesar di tahun 2016 adalah Jepang. Jepang mampu mencapai US$ 400,7 juta atau sekitar 26 persen dari total pasar ekspor kereta dunia sebesar US$ 1,54 miliar atau setara Rp 21,56 triliun.

Kereta INKA di Mata Dunia

Kesuksesan ekspor INKA terlihat sejak tahun 1991 sudah mengirimkan salah satu produksinya kereta barang ke Malaysia. Kereta produksi INKA memang sudah diminati sejak lama oleh dunia. Bahkan selain Malaysia, pada tahun yang sama INKA telah mengekspor sepur ke wilayah Australia. 

Baru-baru ini bisnis INKA semakin menguat. Selaras dengan fokus utamanya menyasar Asia, INKA telah berhasil mengirimkan keretanya ke Filipina, Bangladesh, dan Sri Langka. Tidak hanya itu saja, INKA tengah mempromosikan LRT hingga ke pasar Internasional seperti Afrika. 

Berdasarkan penuturan Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro INKA akan terus berupaya promosi ke pasar internasional hingga ke Afrika dan Asia Selatan 

“Nah sekarang ini kita memang sedang proses menuju sana (promosi ke pasar internasional). Jadi memang kita sekarang ini harus masuk ke pasar-pasar tradisional terlebih dulu, seperti Afrika, dan Asia Selatan,” ujar Budi

Budi menuturkan negara-negara di Afrika dan Asia Selatan membutuhkan moda transportasi yang murah, namun memiliki kapasitas yang banyak. Namun, negara-negara tersebut memiliki masalah seperti masalah keuangan. Sehingga peluang INKA untuk ekspansi bisnis dapat lebih mudah. Bahkan, harga LRT produksi INKA lebih murah bila dibandingkan dengan LRT produksi negara lain. 

Strategi INKA Meningkatkan Ekspor

Sehubungan dengan Politik Luar Negeri Indonesia, Diplomasi Ekonomi menjadi hal yang dipriotaskan. INKA sebagai BUMN diikutkan dalam setiap diplomasi perekonomian Indonesia baik di kawasan regional maupun global. 

Kementerian BUMN telah memberikan mandat untuk membuat konsorsium antar BUMN untuk mampu menjual satu LRT ke luar negeri. Konsorsium ini bernama Indonesia Railway Development Consortium (IRDC) yang merupakan  gabungan dari INKA, PT Waskita Karya, PT LEN, dan PT KAI.  

Peluncuran IRDC sebagai sinyal kepada negara kawasan agar mempercayai Indonesia sebagai pemegang atau kontraktor revitalisasi maupun pembangunan infrastruktur perkeretaapian di masing-masing negara, karena Indonesia mampu dalam melaksanakan pembangunan sarana, prasarana perkeretaapian serta operasional dan perawatannya. 

Saat ini IRDC sedang melakukan studi, desain, membangun,  mengadakan, hingga dapat mengoperasionalkan promosi LRT ke luar negeri. 

INKA Bangun Pabrik Baru 

Sebagai pengekpor kereta, INKA sedang membangun pabrik di Banyuwangi. Pabrik baru INKA dicanangkan di atas lahan seluas 83 hektare di Banyuwangi, Jawa Timur. Rencananya pembangunan pabrik itu memakan waktu hingga 3 tahun. Saat ini, pabrik kereta api milik INKA hanya ada di Madiun, Jawa Timur.

 7a564e5a-3b53-4a5b-abc5-ae09bf5a436f_169Foto: Detik

Dilansir dari kumparan.com, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan penjelasan mengenai alasan di balik pembangunan pabrik INKA di Banyuwangi. Pabrik baru ini akan mempermudah ekspor. Selain eksotis, Banyuwangi dinilai memiliki aksesibilitas yang baik karena jaringan laut di kabupaten itu.

“Kalau ekspor itu lebih mudah apalagi kita ini bukan hanya ditujukan untuk penggunaan di Indonesia saja, tetapi juga di pasar luar negeri seperti Afrika,” katanya saat ditemui di Jakarta Islamic Center, Jakarta, Minggu (9/12/2018).

Berdasarkan penuturan dari Budi Karya, pabrik INKA yang ada di Banyuwangi akan menjadi sentra produksi kereta api. Sementara itu, pabrik INKA di Madiun sebagai pusat desain dan pemasok suku cadang kereta api saja.

INKA menjadi salah satu perusahaan representasi Indonesia yang dipercaya melakukan ekspor kereta ke luar negeri dengan kualitas baik dan berteknologi tinggi. Melihat belum banyak negara berkembang memiliki perusahaan kereta api sendiri, menjadikan peluang besar bagi INKA untuk memperluas pasar manufaktur kereta.

 

Ery, BUMNInfo

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU