Kamis, 2 Mei 2024

Sah! Bappenas Rilis Daftar Proyek Prioritas Investasi BUMN

ads-custom-5

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah selesai memetakan proyek prioritas investasi untuk badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta dari 2024 hingga 2025.

Daftar proyek prioritas investasi itu ditetapkan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 5,3%-5,6% dengan total kebutuhan investasi sebesar Rp 7.329,28 triliun sampai dengan Rp 7.417,86 triliun.

Untuk daftar proyek prioritas investasi BUMN yang telah tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024 senilai Rp 290,08 triliun total capital expenditure atau capex investasinya. Proyeknya sejumlah 94 dari 47 BUMN.

Rincian dari total proyek itu ialah untuk memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan senilai Rp 24,76 triliun dengan jumlah proyek 26, dan untuk pengembangan wilayah demi mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan senilai Rp 7,35 triliun dengan jumlah proyek 11.

Adapun proyek yang ditujukan untuk meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing nilainya paling kecil, yaitu Rp 640 miliar dengan total proyek 4, sedangkan yang paling besar adalah proyek untuk memperkuat infrastruktur demi mendukung pengembangn ekonomi dan pelayanan dasar senilai Rp 257,32 triliun dengan total proyek 53.

Sebaran proyek prioritas BUMN untuk tahun ini terdiri dari 11 proyek senilai Rp 49,29 triliun di kawasan Sumatera dan Kepulauan Riau, Jawa 38 proyek dengan nilai Rp 97,32 triliun, Bali dan Nusa Tenggara 5 proyek senilai Rp 3,07 triliun, Kalimantan 15 proyek Rp 34,76 triliun, Sulawesi 4 proyek Rp 4,29 triliun, Maluku dan Halmahera 3 proyek senilai Rp 120 miliar, Papua 3 proyek Rp 970 miliar, serta lintas wilayah 15 proyek senilai Rp 100,26 triliun.

Adapun proyek prioritas investasi dalam RKP 2025 terdiri dari 7 proyek prioritas investasi BUMN dari total BUMN yang terlibat sebanyak 43 dengan total nilai masih belum disajikan. Sebarannya ialah Sumatera dan Kepulauan Riau 8 proyek, Jawa 38 proyek, Bali dan Nusa Tenggara 1 proyek, Kalimantan 11 proyek, Sulawesi 1 proyek, Maluku dan Halmahera 2 proyek, Papua 1 proyek, serta lintas wilayah 12 proyek.

Bentuk proyek itu terdiri dari kesehatan sebanyak 1 proyek, iptek, inovasi, dan produktivitas ekonomi 15 proyek, penerapan ekonomi hijau 18 proyek, transformasi digital 3 proyek, integrasi ekonomi domestik dan global 3 proyek, integrasi ekonomi domestik dan global 9 proyek, perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi 20 proyek, lingkungan hidup berkualitas 2 proyek, dan ketahanan energi, air, dan kemandirian pangan 6 proyek.

 

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU